Rabu, 28 Januari 2015

Wisata Pulau Batam : Kuil Maha Vihara Duta Maitreya



 Hai ... hai .. Jalan – jalan lagi yuuks!  Sebenarnya aku sudah lama menyimpan beberapa gambar dari salah satu keindahan pulau Batam ini.  Di sela – sela bekerja ( hihihi, korupsi waktu dikit lah ya!) aku mampir sebentar ke salah satu Vihara terbesar di kawasan Asia Tenggara.  Maha Vihara Duta Maitreya ini merupakan salah satu tempat wisata yang wajib dikunjungi wisatawan saat berada  di Pulau Batam. Didirikan pada tahun 1991 dengan luas 4.5 hektar.  Terletak di kawasan Sei Panas dan berada tepat di pinggir jalan raya membuat vihara ini terlihat megah dan berdiri kokoh.

Vihara ini juga di kenal sebagai Kuil Budha yang tertawa, karena rata – rata patung dewa Maitreya di sini mempunyai bentuk tubuh tinggi, lebar, telinga padat , perut gendut dengan wajah tersenyum.  Vihara ini mempunyai lahan parkir luas dengan taman yang dilengkapi dengan sejumlah patung dewa berjejer rapi.  Saat aku tiba, lokasi halaman sedang direnovasi untuk pemasangan paving blok.  Selain patung Dewa Maitreya terdapat patung Budha Gautama, Amitabha, Satya Kalama, Baisajyaguru dan Dewi Kwan Im yang berada di sekeliling vihara.




Patungnya tersenyum khaan ..
Senyum lagiih
Suasana saat hari kerja lumayan sepi. Tampak beberapa warga sedang ibadah dengan serius. Hm, Awalnya aku ragu untuk melihat – lihat karena takut mengganggu kekhusyukan umat yang beribadah. Namun setelah melihat sekelompok wisatawan manca negara keluar dan sibuk mengambil foto aku memutuskan masuk.  Di pintu depan langsung ditemukan bakaran dupa yang tidak kuhitung jumlahnya.  
Dupa di pintu masuk
Vihara ini mempunyal lima graha dengan Graha Maitreya yang merupakan graha utama yang fungsi utamanya sebagai tempat ibadah umat Maitreya melakukan kebaktian. Tempat ini bisa menampung sekitar 2.000 orang. Selain itu ada Graha Patriat, Graha Sakyamuni, Graha Budha Avalokitosvara dan Graha Budha Satya Kalama.
 
Selain pilar – pilar tinggi di sekeliling vihara terdapat juga papan informasi yang sepertinya memberitakan sejumlah agenda yang sedang dan akan diadakan oleh pengurus vihara.  Aku tidak bisa menjelaskan karena semua kertas dan tulisan menggunakan bahasa china.
Pada bagian tengah depan juga terdapat toko yang menjual berbagai pernak pernik hiasan ciri khas Tionghoa dan peralatan ibadah seperti lilin, dupa dan aneka ragam keramik.  Toko ini juga memasang aksara china hingga tidak tahu apa artinya.  Beberapa pengunjung tampak melihat – lihat berbagai macam barang dengan penuh antusias.
Ada yang tahu artinya apa? hihihi
 
Oh iya, di sepanjang dinding menuju ke bagian tengah yang merupakan taman juga terdapat beberapa lukisan yang mengandung cerita.   Taman di bagian tengah tidak terlalu luas dan ditumbuhi pohon palem.
 
 
 
Vihara ini juga terdapat restoran khusus untuk para vegetarian yang letaknya di bagian belakang. Suasana di restoran cukup ramai dengan pengunjung yang sedang makan siang atau mencoba menu yang ada.
Restaurant Vegetarian
 Lebih lengkap lagi karena pada lantai dua vihara ini terdapat sekolah. Mulai dari play group, TK, SD, SMP dan SMA.  Sekolah ini mengikuti  kurikulum nasional dan seluruh siswanya diajarkan tiga bahasa yaitu Indonesia, Inggris dan Mandarin.  Untuk siswa SMP  wajib masuk asrama dan dibina untuk pembentukan karakter serta tingkah laku. Tak hanya itu setiap perayaan Imlek Vihara ini juga menggelar parade kesenian seperti tari – tarian atau drama musikal bernuansakan tionghoa yang bekerja sama dengan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.  Acara ini terbuka untuk umum dan  bisa dinikmati oleh masyarakat pulau Batam.

Tidak ada komentar :

Posting Komentar