Dering teleponku membuatku tersenyum di pagi hari
Kau bercerita semalam kita bertemu dalam mimpi
Entah mengapa aku merasakan hadirmu di sini
Tawa candamu menghibur saatku sendiri
Kau bercerita semalam kita bertemu dalam mimpi
Entah mengapa aku merasakan hadirmu di sini
Tawa candamu menghibur saatku sendiri
Aku di sini dan kau di sana
Hanya berjumpa via suara
Namun ku slalu menunggu saat kita akan berjumpa
Hanya berjumpa via suara
Namun ku slalu menunggu saat kita akan berjumpa
Meski kau kini jauh di sana
Kita memandang langit yang sama
Jauh di mata namun dekat di hati
Masih ada yang ingat dengan lagu “Dekat di hati” milik grup vokal RAN? Bagi yang sedang memiliki kisah cinta hubungan jarak jauh pasti langsung meringis atau tersenyum simpul. Ya, lagu ini memang ditujukan untuk mereka yang sedang menjalani hubungan jarak jauh, entah itu berbeda kota, pulau, negara bahkan benua. Mendengar dering telepon saja sudah membuat hati bergetar dan wajah penuh dengan senyum. Melihat nama si dia tertera di layar ponsel seolah ia berada di depan mata dan langsung ingin memeluk, upsss ... gak boleh ya kalo belum sah :P
Aku juga mempunyai kisah yang sama dengan si mantan pacar alias si mamas alias si hubby. Sewaktu tinggal di kota Batam, aku dan mamas juga menjalani hubungan jarak jauh selama kurang lebih satu tahun. Jika berada di seputaran pulau Jawa sih mungkin tidak terlalu masalah karena banyak transportasi darat yang murah meriah. Lah, jarak Jakarta – Batam itu sekitar 850 km dengan jarak tempuh memakai pesawat kurang lebih 1 Jam 40 Menit. Ada sih lewat jalur laut tapi memakan waktu dua hari, alamaaak ... habis pulak jatah cuti eike!. Jadi, yah harap maklum deh kalau aku tidak selalu bisa pulang tiap bulan karena harga tiket pesawat tetap saja lumayan mahal untuk ukuran kantongku.
Mengingat masa lalu yang indah itu, hihi ... harus dibilang indah karena endingnya juga indah membuatku ingin berbagi kepada siapa saja yang sedang menjalani hubungan jarak jauh. Ada beberapa keuntungan yang kudapat dan mungkin saja tidak dimiliki pasangan yang bisa saling berdekatan setiap hari.
1. Belajar berkomunikasi dengan baik
Unsur penting dalam menjalani hubungan jarak jauh adalah komunikasi. Kita bisa lebih mengenal pasangan melalui komunikasi yang rutin dan mengerti satu sama lain dengan bertukar cerita kegiatan sehari –hari. Jika suatu ketika terjadi masalah, kita sudah bisa memahami dan tidak bersikap egois karena sama – sama tidak ingin membuang waktu dengan pertengkaran yang berlarut – larut. istilahnya jangan baperan gituh!. Tersinggung sedikit, marah! salah kata sedikit, ngambek! Lama ngangkat telepon, ngomel. alamaak! sayang kan, sudah jarang ketemu saat teleponanpun dihabiskan dengan berantem. Untuk lebih irit aku kompakan menggunakan provider yang sama karena biasanya menyediakan paket teleponan murah. Tidak hanya telepon, kami juga sering mengobrol via Line, Skype, atau YM dengan catatan jika quota internet masih banyak yaaa :P
2. Belajar saling percaya dan setia
“ Kamu dimana? Dengan siapa? Semalam ngapain aja?” lagu Kangen band itu sering terlontar dariku jika telepon pasangan sedang tidak aktif saat dihubungi atau tidak diangkat. Yup, curiga dan cemburu adalah masalah yang paling sering di LDR. Disitulah mental kita diuji dengan kesabaran menghadapi pasangan. Kita tidak bisa melihat atau mengontrol apa saja yang sedang dilakukan si dia nun jauh disana. Rasa percaya itulah yang menjadi penguat hubungan. Jika, setiap hari hanya diisi dengan cemburu, curiga, takut si dia selingkuh sepertinya aku akan kurus kering karena TBC alias Tekanan Batin Cinta. Semakin kepercayaan dan kesetiaan itu dijaga maka akan semakin kokoh hubungan yang akan dijalani.
3. Menjadi pribadi yang mandiri dan tidak manja
“ Antar aku kesana dong, sayang!”
“ Temenin aku belanja dong, sayang!”
Permintaan manja seperti itu mungkin akan sangat jarang diucapkan bagi yang sedang menjalani LDR. Gimana bisa minta diantar wong nun jauh disana, iya kan! Mandiri menjadi sifat yang otomatis tumbuh dengan sendirinya. Mau ke mall enggak ada yang nemenin? Mupeng sih liat banyak pasangan wara wiri dengan mesranya tapi itulah resiko yang harus dijalani. Kita bisa minta teman atau sahabat untuk jadi teman shopping, terkadang justru lebih enak dengan teman lho karena tidak perlu mendengar gerutuan pasangan karena kita berlama – lama disebuah toko dengan hasil akhir tidak membeli apapun. Hahaha... ini sih curcol lah ya. Kesepian? Pasti rasa itu kerap kali datang, karena itulah kita harus bisa bersosialisasi dengan lingkungan sekitar agar bisa mengenal banyak orang dan memiliki teman yang pastinya bisa membuat hidup kita lebih berwarna.
4. Memiliki “ Me Time”
Pasangan sudah memberitahu jika ia akan sibuk seharian. Disaat seperti itulah kita bisa menghabiskan waktu untuk menyenangkan diri sendiri. menonton puluhan film dalam satu hari, perawatan ke salon, ngerumpi dengan teman – teman, belanja ke mall, atau sekedar leyeh – leyeh di kamar dan mengerjakan sesuatu yang kita sukai. Biasanya aku sering menghabiskan waktu dengan teman atau menulis cerpen untuk dikirim ke beberapa majalah tanpa diganggu dengan dering telepon atau panggilan video call dari si dia. Jangan berpikir negatif jika dia tak ingin dihubungi sedang terjadi sesuatu, Selalu berpikir positip membuat hubungan dengan pasangan akan selalu baik – baik saja.
5. Lebih rajin menabung
Kerinduan sudah menumpuk dan berakibat munculnya jerawat cinta hahaha. Apa yang harus dilakukan? Tentu saja rasanya ingin pulang dan segera bertemu si dia. Memiliki hubungan jarak jauh membuatku rajin menabung untuk membeli tiket pesawat. Hampir setiap hari aku mencari tahu maskapai mana yang sedang melakukan promo harga dengan diskon lumayan besar. Biasanya aku sudah memberi tanda di kalender tanggal yang tepat untuk mengajukan cuti sekaligus menghitung seberapa banyak dana yang diperlukan untuk akomodasi dan transportasinya. Aku jarang mengambil tanggal di hari libur nasional atau cuti bersama kecuali saat hari raya karena harga tiket tetap saja lebih mahal meski dipesan jauh – jauh hari. Pernah lho aku dapat tiket pesawat promo Rp 75.000 rute Batam – Jakarta dengan pemesanan enam bulan sebelumnya.
6. Menciptakan kenangan yang berharga
Setelah menahan rindu, memupuk kepercayaan, melatih kesabaran dan rajin menabung akhirnya waktu yang ditunggu untuk bertemu si dia ada di depan mata. Pasti sudah bingung akan ngapain aja kan? Hehe, jangan kepikiran yang jauh – jauh ya, Ingat belom sah!. Waktu kunjungan yang tidak terlalu lama membuat aku harus memaksimalkan waktu membuat rencana yang bagus dengan pasangan. Setelah puas bercengkrama dengan keluarga, kita bisa memulai dengan makan malam di tempat yang romantis. Suasana yang nyaman membuat kita bisa menuntaskan perasaan rindu dengan mengobrol panjang lebar tentang apa saja. Hal yang sederhana saling membelikan hadiah kecil juga bisa makin mendekatkan hubungan. yang terpenting adalah waktu yang berkualitas dan tidak diisi dengan perdebatan tak berujung. Percuma eeuuy beli tiket pesawat mahal kalo pas ketemu cuma buat bertengkar, enggak indah banget kan.
7. Lebih mendahulukan kedekatan emosi daripada keintiman fisik
Memiliki hubungan jarak jauh pasti akan menjauhkan hal – hal yang menyimpang dari agama seperti keintiman fisik. Hehe, iyalah ketemu aja jarang ya! Tapi bener lho, kedekatan emosi itu menjadi prioritas utama daripada kedekatan fisik. Jarang berjumpa membuat kita lebih berusaha keras memahami sifat masing – masing. Jadi, saat bertemu terkadang enggak kepikiran lagi buat melakukan hal yang aneh – aneh karena kita sudah sibuk mendalami pribadi satu sama lain. Jika ternyata makin lebih banyak kecocokan tak jarang pasangan LDR yakin jika hubungan ini layak untuk dilanjutkan ke hubungan yang lebih tinggi yaitu, Pernikahan. Seperti yang sudah terjadi padaku dan si mantan pacar alias mamas alias hubby.
Jadi, Hubungan Jarak Jauh itu tidak hanya sekedar menanti pertemuan, namun seberapa besar kita bertahan saat jarak memisahkan. Sabar, Percaya dan Komitmen adalah pondasi jika ingin berhasil melaluinya. Allhamdulillah, aku berhasil.
Jadi, Hubungan Jarak Jauh itu tidak hanya sekedar menanti pertemuan, namun seberapa besar kita bertahan saat jarak memisahkan. Sabar, Percaya dan Komitmen adalah pondasi jika ingin berhasil melaluinya. Allhamdulillah, aku berhasil.
aku tuh sllu salut bgd kpd org2 yg menjalani ldr an...
BalasHapuskerenn..
aku mungkin kagak sanggup
Hehehe, pernah gak berhasil ya mbak?
HapusAihhh, artikel yang keren. LDR itu ternyata asik juga ya? 😃😃
BalasHapushihi, iya mbak kalo kitanya insha allah selalu berpikir positif n selalu inget sama komitmen
HapusSaya mengalami beberapa kali ketika saya sekolah di USA, India, tugas sebagai pasukan PBB di Namibia, dan ketika 7 tahun dinas di Jakarta.
BalasHapusAda suka duka memang tapi begitulah romantika kehidupan.
Betul sekali, saling percaya, saling menjaga kepercayaan, dan saling mendoakan menjadi kunci utamanya.
Terima kasih tipnya
Salam hangat dari Jombang
salam hangat juga dari bekasi,
Hapuswah pakde udah malang melintang ya di dunia LDR an saluut banget
Memang setiap hal dapat ditarik kesimpulan Positif ya...tergantung cara pandang.. Beberapa merasa tidak tahan dengan LDR.. Sementara tulisan diatas menarik beberapa manfaat dari LDR yg bisa diambil...
BalasHapusiya betul, harus selalu berpikir positif .. makasih ya sdh berkunjung
Hapusjadi belajar sabar dan berkomunikasi dengan efektif
BalasHapusalhamdulillah sekarang udah ga LDR, ketemu tiap hari sama suami
terima kasih sudah berbagi :)
hehe, sekarang masih LDR an sih cuma lebih deket seminggu sekali masih bisa pulang
HapusSaya selalu kagum dengan mereka yang bisa LDR-an Mbak. Saya baru bisa bertahan 20 hari. Itu rekor terlama saya
BalasHapushehe, karena belum terbiasa kali ya jadinya bertahan cuma sebentar
HapusMenciptakan kenangan berharga... itu benar sekali Mbak. Ketika jauh, kita sangat menghargai yang kecil. Terima kasih sudah berbagi kisah
BalasHapusiya, momen itu mesti diciptakan biar bisa diinget terus. terima kasih juga ya sdh berkunjung
Hapuscontoh sukses LDR nih, perlu ditiru buat yang sedang menjalani hubungan LDR
BalasHapushehe, iya mbak ... terima kasih ya sdh berkunjung
Hapussaya LDR pra menikah satu tahun trus LDR pasca menikah 8 bulan. sekarang juga LDR mingguan mbak he2...
BalasHapuswah, sama dong .. saya juga masih LDR an mingguan hihihi
Hapussalut sama mba dan suaminya, tahan LDR :) Sahabatku juga LDR-an nya awet (5 tahun lebih) sampai mau nikah tanggal 5 besok. Seneng kalau lihat yang LDR-an langgeng. Aku sendiri dua kali gagal LDR hiks
BalasHapushehe, bisa dijadikan pelajaran ya mbak kegagalanya itu
HapusHahahha. Pengalaman Mbak, aku juga pernah LDR-an.
BalasHapusWalau hubungannya kandas juga, saya akui LDR-an asyik juga, ndak ribet. :))
iyaa, salah satunya gak harus tampil cantik setiap hari ... qiqiqi
HapusDuhhh aku mah gak kuat LDR-an mba >.<
BalasHapuslulus LDR 4 tahun..lalu nambah lagi..
BalasHapusaku kayaknya termasuk yang nggak sanggup LDR hehehe.
BalasHapusaku sampe sekarang masih LDRan sama suami ku mbak, alhamdulillah aman, komunikasi jadi kunci utama
BalasHapusHiks aku nggak bisa LDR hehe
BalasHapuswaktu masih pacaran, aku LDRan sama dia sampai 3 tahun (JKT-Semarang). Pas nikah, baru LDRan seminggu aja, aku sudah lelah, haha. ye abis gimana ga lelah, 2 kali ditinggal tugas ke papua dan singapura pas banget lagi hamil anak kedua dan ketiga (kayanya tiap tahun pasti ada masanya ditinggal tugas, haha)lho kok saya malah curcol.
BalasHapusTFS, Mak. 7 hal itu emang perlu banget kalau mau tetap hubungannya tetap berjalan.
Beberapa saya rasakan juga manfaatnya, Mbak ^_^
BalasHapussalut aja ssama yg LDR an, saya ketetern ngurus anak aktif mba :)
BalasHapusAku ga bisa LDR sama suami Mba. Ditinggal sehari saja sudah sms nyuruh pulang.. hehehe
BalasHapusSaya termasuk yang gak bisa LDR. Tapi, selalu salut dengan mereka yang mampu dan tetap bahagia :)
BalasHapus