Saat
mengunjungi Central Market atau Pasar Seni, kami
sengaja berjalan kaki melalui Daratan Merdeka atau Lapangan Merdeka, Kuala Lumpur. Lapangan ini
dibuat untuk memperingati hari kemerdekaan Malaysia. Di area ini
berdiri beberapa bangunan tua yang merupakan
peninggalan sejarah sebagai bukti berakhirnya penjajahan Inggris.
Sebagian besar gedung tua ini berasitektur
sama bergaya Moghul.
Old High Court Building,
gedung ini dibangun pada tahun 1915 dan awalnya berfungsi sebagai pengadilan
tinggi. saat ini gedung telah berubah nama menjadi Kementrian Pelancongan dan
Kebudayaan Malaysia
yang kurang lebih jika di Indonesia
disebutnya Kementrian kebudayaan dan pariwisata.
|
Kementrian Kebudayaan dan Pariwisata |
Gedung berikutnya adalah Panggung
Bandaraya atau dikenal sebagai City Theater. Gedung ini dibangun pada tahun
1896 dan digunakan untuk pertunjukan seni dan musikal. Berbagai macam teater
atau drama telah dipertunjukkan untuk menarik minat wisatawan. Mulai dari
teater lokal, nasional hingga tingkat internasional seperti teater Cina, Eropa
hingga Inggris.
Artis
terkenal Malaysia sering manggung dan
berekpresi dalam berbagai judul drama.
Gedung ini juga digunakan sebagai lokasi syuting iklan juga acara
sekelas Malaysian Idol.
|
City Theater |
Gedung selanjutnya adalah National Textile Museum.
Gedung ini berdampingan dengan kantor pemerintahan Malaysia dengan warna dasar merah beserta putih dan dibangun pada tahun 1905. Mulanya
dibangun sebagai FMS Railway Headquarters sebelum akhirnya di tetapkan
sebagai Museum Textile Nasional. Gedung ini berisikan berbagai jenis pakaian
tradisional Malaysia
dari jaman dahulu hingga sekarang.
|
Museum Textile |
Sutan Abdul
Samad Building,
Gedung ini di bangun tahun 1897 dan merupakan salah satu gedung paling besar
pada masanya. Kubah pada gedung ini terbuat dari tembaga mengkilap dengan
ketinggian sekitar 41 meter dan dibangun menggunakan batu bata merah hingga
membuatnya sangat kokoh.
Gedung ini
sempat menjadi pengadilan tinggi dan mahkamah agung Malaysia sebelum akhirnya di
tetapkan sebagai Kantor Kementrian Budaya dan Seni.
|
Sutan Abdul Samad Building |
Hari itu tepat di depan gedung Sutan Abdul
Samad sedang berlangsung Strongman Champions League World Grand Final atau
Final kejuaraan kelas dunia manusia terkuat. Sepuluh orang terkuat di dunia
telah terpilih dari kompetisi sebelumnya yang telah diadakan di Finlandia, Jerman, Serbia,
Belanda dan Portugal.
Diantara ke sepuluh peserta terdapat juara
bertahan Zydrunas Savickas dari Lithuania
dan tiga peserta wild card
yaitu dua
dari Malaysia
dan satu peserta Singapura. Pertandingan yang dilombakan antara lain : menarik
trailer, bus, mobil dan mengangkat tong berisi beban seberat 400 kg.
|
Suasana final kejuaraan dunia manusia terkuat |
Acara ini juga dilengkapi dengan
atraksi tabuhan gendang dan seni melayu khas negara Malaysia. Tampak beberapa pejabat
kementrian beserta tamu undangan duduk di bawah tenda yang telah disediakan
menonton jalannya pertandingan. Aku sempat berfoto dengan salah satu peserta
bertubuh sangaaat besar. Berdiri di samping pria bule
ini bagai anak kucing berpose dengan seekor
singa jantan… hahaha.. sadis banget ya perumpamanya. Entah apa menu makanan
yang disantap hingga mempunyai tubuh sebesar itu.
|
hayooo tebak, berapa berat badan Mr. Bule ini |
Sepulang menyusuri lapangan
merdeka kami melewati kawasan Little India yang berdekatan dengan hotel tempat
kami menginap. Tempat ini tak ubahnya kawasan blok M Jakarta yang sebagian besar menjual pernak –
pernik seperti cincin, gelang, baju, sandal bahkan kerajinan khas melayu.
Aku sempat membeli dua buah hijab dengan
harga yang cukup murah. Lapak dan toko yang berderet rapi membuat pengunjung
banyak pilihan untuk memilih dan menawar.
Restoran India
lengkap dengan menu khas India
juga bertebaran. Aku sempat mencoba Prata ayam dan teh tarik sebagai menu makan
malam.
Tidak ada komentar :
Posting Komentar