Kamis, 23 Januari 2014

Traveling to Malaysia : Daratan Merdeka



Saat  mengunjungi Central Market atau Pasar Seni, kami sengaja berjalan kaki melalui Daratan Merdeka atau Lapangan Merdeka, Kuala Lumpur. Lapangan ini dibuat untuk memperingati hari kemerdekaan Malaysia. Di area ini  berdiri beberapa bangunan tua yang merupakan peninggalan sejarah sebagai bukti berakhirnya penjajahan Inggris.   Sebagian besar gedung tua ini berasitektur sama bergaya Moghul.
Old High Court Building, gedung ini dibangun pada tahun 1915 dan awalnya berfungsi sebagai pengadilan tinggi. saat ini gedung telah berubah nama menjadi Kementrian Pelancongan dan Kebudayaan Malaysia  yang kurang lebih jika di Indonesia disebutnya Kementrian kebudayaan dan pariwisata.

Kementrian Kebudayaan dan Pariwisata
 Gedung berikutnya adalah Panggung Bandaraya atau dikenal sebagai City Theater. Gedung ini dibangun pada tahun 1896 dan digunakan untuk pertunjukan seni dan musikal. Berbagai macam teater atau drama telah dipertunjukkan untuk menarik minat wisatawan. Mulai dari teater lokal, nasional hingga tingkat internasional seperti teater Cina, Eropa hingga Inggris.  Artis  terkenal Malaysia sering manggung dan berekpresi dalam berbagai judul drama.  Gedung ini juga digunakan sebagai lokasi syuting iklan juga acara sekelas Malaysian Idol.

City Theater
Gedung selanjutnya adalah National Textile Museum. Gedung ini berdampingan dengan kantor pemerintahan Malaysia dengan warna dasar merah beserta putih dan dibangun pada tahun 1905. Mulanya  dibangun sebagai FMS Railway Headquarters sebelum akhirnya di tetapkan sebagai Museum Textile Nasional. Gedung ini berisikan berbagai jenis pakaian tradisional Malaysia dari jaman dahulu hingga sekarang. 

Museum Textile
 Sutan Abdul Samad Building, Gedung ini di bangun tahun 1897 dan merupakan salah satu gedung paling besar pada masanya. Kubah pada gedung ini terbuat dari tembaga mengkilap dengan ketinggian sekitar 41 meter dan dibangun menggunakan batu bata merah hingga membuatnya sangat kokoh.  Gedung ini sempat menjadi pengadilan tinggi dan mahkamah agung Malaysia sebelum akhirnya di tetapkan sebagai Kantor Kementrian Budaya dan Seni.

Sutan Abdul Samad Building
 Hari itu tepat di depan gedung Sutan Abdul Samad sedang berlangsung Strongman Champions League World Grand Final atau Final kejuaraan kelas dunia manusia terkuat. Sepuluh orang terkuat di dunia telah terpilih dari kompetisi sebelumnya yang telah diadakan di Finlandia, Jerman, Serbia, Belanda dan Portugal.  Diantara ke sepuluh peserta terdapat juara bertahan Zydrunas Savickas dari Lithuania dan tiga peserta wild card  yaitu dua dari Malaysia dan satu peserta Singapura. Pertandingan yang dilombakan antara lain : menarik trailer, bus, mobil dan mengangkat tong berisi beban seberat 400 kg.

Suasana final kejuaraan dunia manusia terkuat

Acara ini juga dilengkapi dengan atraksi tabuhan gendang dan seni melayu khas negara Malaysia. Tampak beberapa pejabat kementrian beserta tamu undangan duduk di bawah tenda yang telah disediakan menonton jalannya pertandingan. Aku sempat berfoto dengan salah satu peserta bertubuh sangaaat besar. Berdiri di samping pria bule  ini bagai anak kucing berpose dengan seekor singa jantan… hahaha.. sadis banget ya perumpamanya. Entah apa menu makanan yang disantap hingga mempunyai tubuh sebesar itu.

hayooo tebak, berapa berat badan Mr. Bule ini
 Sepulang menyusuri lapangan merdeka kami melewati kawasan Little India yang berdekatan dengan hotel tempat kami menginap. Tempat ini tak ubahnya kawasan blok M Jakarta yang sebagian besar menjual pernak – pernik seperti cincin, gelang, baju, sandal bahkan kerajinan khas melayu.  Aku sempat membeli dua buah hijab dengan harga yang cukup murah. Lapak dan toko yang berderet rapi membuat pengunjung banyak pilihan untuk memilih dan menawar.  Restoran India lengkap dengan menu khas India juga bertebaran. Aku sempat mencoba Prata ayam dan teh tarik sebagai menu makan malam. 


Tidak ada komentar :

Posting Komentar