Hai guys,
Sabtu tanggal 26 Januari 2014 lalu
aku dan Dina memenuhi undangan salah satu
pejabat Kepulauan Riau yaitu Wakil Gurbernur Kepri Bapak Soerya Respationo. Hm,
sebenarnya sih nggak diundang secara resmi pake undangan gitu, tapi beliau
secara terbuka mengajak seluruh warga kota
Batam untuk menikmati keramaian dan riuhnya pesta rakyat yang diadakan dalam
rangkaian acara pernikahan putri keduanya, Dwi Ajeng Sekar Respati dengan Anggy
Auliawan.
 |
Banner ucapan selamat datang |
Aku datang sekitar jam 10 pagi
dan keramaian sudah tampak mulai dari jalan menuju perumahan Duta Mas, kediaman
pak wagub. Jejeran ucapan selamat berupa karangan bunga memenuhi tepi jalan lengkap
dengan banner segede gaban yang dipasang tepat di pintu masuk perumahan.
 |
Rangkaian bunga di sepanjang jalan |
Pesta Rakyat ini berisikan
berbagai seni tari dan atraksi dari pulau Jawa, seperti Banyumas, Surabaya, Ponorogo bahkan Bali.
Ada sekitar 27
kelompok seni yang di datangkan dari Batam dan luar daerah. Puluhan tenda terpasang di area depan
pertokoan komplek agar masyarakat
leluasa untuk menonton. Teriknya panas tidak menghalangi ratusan orang yang
tersebar di berbagai sudut. Bagi
masyarakat Batam yang sebagian besar berasal dari Sumatra
kehadiran atraksi dan seni tari dari pulau Jawa merupakan hiburan tersendiri.
 |
Suasana pesta rakyat |
Sebenernya beberapa kali aku
melihat seni tari topeng, reog, kuda kepang/lumping hingga barongsai namun
keindahan tarian dan keunikan atraksi yang mengandung mistis membuatku penasaran.
Ditambah lagi kostum para penari yang
penuh warna membuat mata terasa segar memandang. Alat musik lengkap dengan gamelan jawa mengalun dengan indah.


Dari sekian banyak kelompok seni,
sebagian besar menghadirkan Kesenian Kuda Lumping/ Jaran Kepang/ Jathilan. Tarian tradisional jawa ini menampilkan
sekelompok prajurit yang sedang menunggang kuda. Mereka membawa kuda yang
terbuat dari bambu yang dianyam, di cat dan diberi hiasan kain berbagai warna. Sebagai pelengkap tarian terdapat juga
cambuk/pecut ukuran besar, topeng dan
seperangkat sesajen. Para penari terdiri dari anak muda yang sudah dilatih
secara mendalam terlebih dahulu. Di mulai dengan menari sesuai dengan gamelan, lama kelamaan satu persatu dari penari akan
mengalami kesurupan atau seperti masuknya kekuatan gaib ke dalam tubuh mereka. Aura
mistis terasa saat mereka semakin lincah
dan bersemangat bergerak. Bunyi suara
cambuk yang keras saat dilecutkan ke bagian tubuh seolah membuat mereka tangguh dan perkasa.
 |
Penari Kuda Kepang/Lumping |
 |
Tarian Kuda Kepang |
 |
Kuda Lumping yang terbuat dari anyaman |
 |
Pecut yang digunakan dalam atraksi |
 |
topeng |
Beberapa dari mereka mulai
menghampiri sesajen yang terletak di bagian depan tenda. Sesajen ini terdiri
dari kelapa muda, pisang, bawang merah dan putih, jagung bakar, makanan ringan,
tebu, singkong bakar, kerupuk, daun – daunan, daun kelapa gula batu, kue apem,
geplak, uang pecahan lima ribu dan seribu yang di taruh menjadi satu dalam
tampah. Untuk minuman tersedia, air kembang tujuh rupa, air mineral, kopi,
kelapa muda, hingga larutan dedak lengkap dengan bakaran kemenyan.
Penari menghampiri meja sesajen dan meminum
air kembang atau kelapa, ada juga yang memakan mentah daun- daunan dan pecahan
kaca tanpa sedikitpun terluka. Setelah puas menyantap
makanan mereka akan kembali menari hingga
berjingkrak – jingkrak dan melompat ke segala arah.
 |
Sesajen |
 |
Bakaran kemenyan |
 |
Penari yang sudah kerasukan sedang minum air kembang |
 |
Penari sedang makan dedaunan |
Selang setengah jam, para penari
mulai di sadarkan oleh guru atau pedamping yang selalu mengawasi selama tarian
berlangsung. Tubuh penari akan dipegang erat – erat oleh beberapa orang seperti
sedang mengobati dengan kekuatan supranatural. Penari akan terlihat kejang
seperti menahan sakit sebelum akhirnya
kembali ke kesadaran semula. Melihat
adegan itu aku sampai menahan nafas karena takut terjadi hal yang lebih
menyeramkan.
 |
Penari yang sedang disadarkan oleh para guru/pendamping |
Kejadian serupa juga terdapat
pada tari Barongan, penari kembali
dimasuki kekuatan supranatural yang membuatnya bisa membuka sebutir kelapa hanya
dengan menggunakan gigi. Setelah berhasil ia akan meminum dengan lahap air
kelapa dan mulai menari dengan gerakan bertanding melawan barongan yang juga
sudah dikuasai kekuatan mistis. Penari
akan kembali sadar setelah memasukkan kepalanya ke dalam barongan yang menyerupai
hewan buas lengkap dengan taring yang menyeramkan.
 |
Penari membuka kelapa dengan menggunakan gigi |
 |
Penari Barongan |
Banyaknya sanggar seni yang
tampil secara bersamaan membuat perhatian penonton terpecah. Begitu juga
denganku yang tidak sempat menyaksikan aksi dari Barongsai, Marawis, dan
Karawitan Bali. Kostum tari lengkap
dengan penari yang mempunyai tinggi tubuh sama terdapat pada tarian Topeng
Ireng. Para penari sangat gagah memakai kostum
berwarna hitam dilengkapi dengan asesoris berupa juntaian kain warna warni,
gelang, sepatu tinggi, dan topi seperti orang Indian. Wajah mereka di coreng
dengan warna hitam, putih dan merah memberi kesan seram.
 |
Penari Topeng Ireng |
Atraksi Reog Ponorogo juga banyak
menarik perhatian penonton. Penari yang menggunakan topeng akan beradu aksi
dengan tiga reog yang sudah siap sedia. Penari – penari cantik akan mengiringi
sepanjang aksi berlangsung. Gadis- gadis muda lengkap dengan kostum yang segar
dipandang mata, gerakan gemulai mereka terasa kontras dengan reog yang
berukuran besar.
 |
Aksi dari Reog Ponorogo |
 |
Penari pendamping Reog Ponorogo |
 |
Penari Karawitan Bali |
Sekitar jam dua siang, terdengar
suara sirene yang menandakan kirab pengantin akan segera lewat. Diiawali dengan konvoi motor gede dan mobil milik kepolisian iringan pengantin melewati ratusan masyarakat
yang sudah berdiri di sepanjang jalan. Arak – arakan itu
menggunakan tiga mobil mercedez benz dan dua unit alphard ( ehem … maklumlah ya
anak pejabat ) yang di isi oleh pak wagub beserta istri dan kedua
mempelai. Senyum ramah serta ucapan
terima kasih tak lepas dari bibir kedua mempelai yang cantik dan tampan dibalut
pakaian tradisional jawa tengah. Iringan mobil yang berisi anggota keluarga
kedua pihak mengikuti di belakangnya ( tetep yee .. pake mobil mewah ). Taburan
bunga dari penari bali untuk menyambut kedatangan mereka semakin membuat
suasana meriah.
 |
Iring - iringan pengantin |
 |
Kedua Mempelai, Anggi dan Sekar |
Acara terus berlanjut hingga
sore, tak hanya tari – tarian kesenian campur sari di campur dengan lagu
dangdut membuat penonton ikut serta bergoyang. Di sekitar tempat acara tampak
beberapa penjual minuman segar, kerajinan tradisional bahkan penjual balon ikut
meramaikan suasana.
Semoga pesta rakyat ini menjadi
berkah bagi masyarakat kota
Batam dan sekitarnya. Begitu juga doa dari ratusan orang yang menonton untuk
kedua mempelai agar menjadi keluarga sakinah, mawadah dan warohmah… amiiin
Tidak ada komentar :
Posting Komentar