Jalan – jalan
kali ini aku dan teman – teman berkunjung ke negeri Jiran, Malaysia.
Tempat pertama yang kami kunjungi adalah
Genting Highlands alias Dataran Tinggi Genting. Kalo di Indonesia semacam
daerah Puncak – Cisarua kali ya.
Untuk menuju
Genting kami harus naik bus melalui terminal Pudu Raya. Terminal ini terletak
di Jalan Pudu bersebelahan dengan kawasan China Town.
Terminal ini belum lama di renovasi dan berubah menjadi tempat yang cukup mewah
untuk ukuran sebuah terminal bus.
Kebayang dong
sebuah terminal bus
terdiri dari tiga lantai dan di lengkapi AC juga karpet lantai. Platform juga
terpisah seperti saat akan naik pesawat. Tempat pembelian tiket yang dingin,
berkarpet merah dengan loket yang rapi dan bagus mengingatkan kami jika ingin
membeli tiket menonton di bioskop 21.
Bangunan ini
juga dilengkapi dengan ruang tunggu, mushola dan toilet yang sangat nyaman juga
bersih.
Tempat penukaran uang hingga ATM
juga tersedia di beberapa tempat.
Kios –
kios yang berjualan makanan, minuman, pulsa bahkan lapak koran dan majalah.
Disini juga terdapat toko buku cukup besar yang menjual buku dari berbagai
negara.
Kami menemukan beberapa novel
milik penulis Indonesia
seperti Andrea Hirata , Tere Liye dan koran Jawa Pos.
Harga tiket
bus Pudu Raya – Genting RM 19.2 termasuk Sky Way atau Cable Car. Lama perjalanan
sekitar 45 menit sampai ke Genting Cable
Car Lower Station. Perjalanan di lanjutkan dengan menggunakan Sky Way untuk menuju Hotel
Theme Park tempat kami
menginap. Cable Car ini bisa memuat 5-8
orang dalam satu kabinya. Dengan
ketinggian 1.860 meter di atas laut dan panjang 3.38 km kami bisa melihat pemandangan alam yang sangat indah.
Rimbunan pohon, bukit dan curamnya jurang terpampang luas hingga suara burung
dan monyet yang saling bersahutan. Oh iya,
kecepatan maksimum cable car yang mencapai 2.76 km membuatnya dikenal sebagai cable car tunggal
tercepat di asia.
|
Halte Skyway |
|
Pemandangan dari Skyway/Cable Car |
|
|
Pemandangan dari Cable Car |
Genting
Higland
dikelola oleh Resort World.
Mr. Lim Goh Tong sang pendiri berhasil
mendapatkan pengelolaan penuh atas Genting.
Di tahun 1965 pembangunan jalan menuju puncak gunung Ulu Kali dimulai
dan menghabiskan waktu selama 4 tahun. Setelah itu di lanjutkan dengan
pembangunan hotel pertama dan memakan waktu selama 3 tahun dan diberi nama
Hotel Theme Park. Kawasan Genting memiliki 6 hotel terkenal yaitu : Maxims,
Genting Hotel, Highlands Hotel, Resort Hotel, Theme Park Hotel dan First World
Hotel.
|
Penunjuk arah |
|
Penunjuk arah yang banyak tersebar |
Malam harinya
kami langsung mengunjungi Resort World Genting. Di tempat ini terdapat arena
permainan yang terbagi menjadi Outdoor
Theme Park dan Indoor Theme Park. saat itu arena Outdoor Theme Park
untuk sementara sedang di tutup dikarenakan perbaikan. Suasana Indoor
Theme Park ramai dengan
pengunjung yang ingin menikmati berbagai wahana yang tersedia. Masuk kesini mengingatkan kita akan studio Trans
Bandung atau Makasar walau jauh lebih menarik. Kami mendapatkan tiket gratis
sebagai bonus menginap di hotel
Theme Park namun sayangnya
tidak sempat digunakan karena sesaknya pengunjung hingga berakibat panjangnya
antrian. Harga tiket masuk di tiap
wahana berbeda dan bisa dibeli di loket yang terdapat di tengah arena
permainan. Pengunjung yang tidak ingin menghabiskan waktu dengan naik wahana
bisa menikmati arena es di Snow World atau Casino. Disini juga terdapat pijat refleksi hingga
salon kecantikan bagi yang ingin membuat rileks tubuh.
|
Keramaian di Indoor Theme Park |
|
Indoor Theme Park |
|
Indoor Theme Park |
|
Casino |
|
Jejeran toko branded |
|
Pusat Rekleksi |
|
Daftar jenis permainan |
|
salah satu wahana |
Malam itu di
panggung utama sedang berlangsung Genting Rewards Carnival, Saranghaeyo yaitu
festival dance untuk pecinta Kpop. Ternyata budaya korea
tidak hanya mewabah di Indonesia
saja. Banyak pengunjung yang berkerumun di depan panggung untuk melihat atraksi
tarian diiringi lagu boyband atau girlband asal korea yang penuh semangat. Di salah
satu sudut tampak bangunan khas negara Korea yang bisa di gunakan sebagai
latar untuk berfoto.
|
Panggung Utama |
|
Pernak pernik Korea |
|
Latar untuk berfoto |
|
Latar untuk berfoto |
Selain
panggung utama beserta acara yang menarik tiap minggunya dalam Indoor Theme
Park juga terdapat jejeran toko souvenir, counter
handphone, toko yang menjual barang – barang branded hingga food court yang
menyediakan berbagai makanan dari berbagai negara. Harga souvenir disini lebih
mahal dibandingkan jika kita membelinya di mall besar atau di pasar central
market.
|
Mall |
|
Food Court |
|
Food Court |
|
Food Court |
Mantaaapppp ....kapan-kapan ajak gue kemari yaa... hihihi, mentang2 udah punya paspor getooh ^_^
BalasHapus