Jalan – Jalan ke hutan? Di Batam
ada juga looh hutan wisata yang bisa didatangi untuk rekreasi bersama teman dan
keluarga yang dinamakan Hutan Wisata Bukit Mata Kucing, Hutan lindung seluas
kurang lebih 200 hektar ini terletak di Jln. R.suprapto, Kecamatan Batu Aji,
Batam. Tempat ini dibuka setiap hari mulai jam 08.00 – 18.00 Wib dengan Harga
Tiket Masuk Rp 10.000/Dewasa, Rp
5.000/anak-anak. Sedangkan untuk biaya parkir dikenakan Rp 2.000/mobil dan Rp
1.000/motor
Hutan wisata ini di tumbuhi ratusan jenis tanaman dan pohon diantaranya Mahkota Dewa, Pakis dan Pasak Bumi. Di dekat pintu masuk terdapat kantin mini yang menjual aneka jenis makanan dan minuman juga mushola. Bagian sisi kanan kita dihadapkan pada jalan yang disediakan untuk jungle tracking bagi pengunjung yang penasaran ingin menjelajah hutan. Aku?hm, sepertinya harus berpikir tujuh kali dulu deh ... secara aura dari tempat ini agak menyeramkan. Pohon – pohon besar yang tinggi menjulang seolah ingin melumat siapapun yang berada di dalamnya. Tapi itu menurutku aja looh, bagi yang suka kegiatan adventure pasti akan jadi tantangan tersendiri.
Bagi yang takut Jungle Tracking,
pengelola menyediakan taman bermain yang dilengkapi aneka permainan untuk anak –
anak. Di beberapa tempat terdapat gazebo
aneka ukuran dari yang kecil, sedang hingga besar untuk pengunjung duduk dan
beristirahat. Nah, yang unik nih! Di
bagian sudut hutan tersebar tempat duduk lengkap dengan payungnya yang
berbentuk jamur. Karena letaknya itu rata – rata yang menikmati adalah muda
mudi yang pacaran ...ups!. Secara gitu
ya, agak tersembunyi dan terhalang aneka tumbuhan di sekelilingnya. Penunjuk
jalan tersebar hingga tidak perlu takut
nyasar karena luasnya hutan.
tempat duduk bentuk jamur |
Hutan wisata ini juga dilengkapi
kebun binatang mini. Terdapat puluhan jenis hewan yang berada dalam kandang. Beberapa
jenis kera, siamang, buaya, kucing hutan, beruang, ular dan aneka unggas
seperti bebek, ayam dan burung. Sayangnya,
ada sejumlah kandang yang sepertinya tidak layak pakai dan kurang dijaga
kebersihanya. Aku jadi merasa kasihan dengan hewan yang berada di dalamnya. Disini
juga disediakan counter penjualan makanan untuk hewan, hingga pengunjung bisa
berinteraksi langsung saat memberikan makanan.
Masuk lebih ke dalam terdapat
sebuah goa. Menurut cerita Pak Abas, teman yang membawaku ke tempat ini ada
cerita mistis tentang itu. Jaman dahulu ada seorang gadis yang hilang secara
misterius saat melintas di depan hutan. Paranormal mengatakan gadis tersebut
diculik untuk dijadikan putri dalam kerajaan yang terdapat di dalam hutan. Jasad
si gadis menurutnya berada di dalam goa. Penduduk menelusuri hutan dan mencari
ke dalam goa dan menemukan jasadnya dalam keadaan mengerikan. Hm, agak horor
ya!
goa mistis |
Lanjut lagi deh masuk ke dalam
terdapat kolam ikan berukuran besar. Kolam ini menampung aneka jenis ikan
seperti Ikan lele, mas, aligator, catfish hingga arwana. Satu lagi nih cerita
mistis ... hahaha, banyak benar ya cerita mistisnya. Di dalam kolam ini
terdapat ikan arwana berukuran raksasa dengan panjang lebih dari satu meter. Jika
pengunjung bisa melihat ikan itu melintas atau muncul di permukaan maka akan
mendapat keberuntungan. Hampir setengah jam berada di sana aku tidak juga
bertemu dengan sang ikan. Ketemunya justru beberapa pasangan yang duduk di
sepanjang pinggiran kolam. Selain tempat duduk terdapat juga gazebo – gazebo kecil
bagi yang ingin beristirahat seraya menikmati percikan air kolam. Disini juga
menjual makanan ikan seharga Rp 5.000/bks bagi pengunjung yang ingin melihat
aneka jenis ikan yang langsung berkerumun saat dilempar makanan.
Selain kolam ikan disini juga
terdapat kolam buaya dan kolam renang. Kolam renang terdapat pada bagian
belakang dan lumayan besar. Sayangnya, aku datang saat hari kerja jadi kolam
sedang dibersihkan untuk digunakan ketika akhir pekan.
kolam ikan beraroma mistis |
gedung pemeliharaan kolam |
Begitulah jalan – jalanku ke
Hutan Wisata Bukit Mata Kucing. Hutan ini pasti akan lebih indah jika pengelola
lebih merawat dengan rutin membersihkan sampah dan kandang hewan. Di beberapa
tempat tampak rumput liar dan sampah yang berserakan. Bangunan yang sudah cukup tua tampaknya membutuhkan perawatan lebih seperti renovasi disana sini dan pengecatan ulang.
mejeng dikiiit aaahh |
Tidak ada komentar :
Posting Komentar