Masih di Bandung, kali ini ingin mencoba makan seafood. Menurut bisik-
bisik tetangga hihihi salah satu yang terkenal dengan kelezatanya adalah HDL
293 Cilaki. Agak aneh ya namanya? Aku juga tidak tahu apa arti dan kepanjangan
nama tersebut. Tempat makan ini ada
beberapa cabang di Bandung dan kami memilih yang berada tidak jauh dari hotel
yaitu di Jalan Diponegoro.
Entah karena weekend atau memang
setiap hari penuh, tiba di sana kami nyaris tidak mendapat tempat. Gila! Penuh bingitsss. Udah gitu ya, mungkin seluruh
karyawan sangat sibuk melayani tamu jadi tak ada satupun yang membantu kami
mencari tempat duduk. Padahal kita banyak lho dua belas orang. Setelah adik
bungsuku, Chandra muter akhirnya kami berhasil mendapat meja.
Menu di sini menjual aneka jenis
seafood seperti ikan, udang, kerang, ayam yang dibuat dengan aneka rasa. Saus tiram,
bumbu padang, lada hitam hingga goreng mentega. Kami lalu memesan sapi lada hitam, cah
kangkung, kerang dara, ayam goreng, gurame goreng udang saos padang. Proses menunggu
lumayan lama dan sangat crowded ... alias saking banyaknya pengunjung kadang
beberapa pelayan salah membawakan menu pesanan.
Setelah menunggu sekitar empat
puluh menit, pesanan kami muncul satu demi satu. Porsinya ternyata besar hingga
cukup untuk dua atau tiga orang. Hm,
jujur saja kenikmatan makanku malam itu sangat terganggu dengan keramaian orang
yang wara wiri. Teriakan pesanan dari kanan kiri bahkan bapakku yang memesan
nasi goreng dan telur dadar hingga kami selesai makan pesanan tersebut tidak
kunjung datang. saking riwehnya aku tidak sempat lagi memfoto semua makanan yang kami pesan. hanya kerang dara goreng inilah yang tersisa hihihi
Mungkin malam itu kami salah
memilih waktu karena bertepatan dengan akhir pekan. Tapi secara keseluruhan
makanan disini rasanya lezat dengan bumbu yang pas. Porsinya yang besar membuat
kami harus membungkus beberapa potong ikan dan kerang yang tidak sempat
dilahap.
Oh ya, ada yang menarik di tempat
makan ini. Nomer yang diletakkan diatas
meja bentuknya tidak ada yang sempurna. Terdapat patahan di setiap nomernya. Entahlah,
itu hanya kebetulan semata atau memang sengaja dibuat patah agar terlihat
menarik.
Satu lagi, saat aku hendak
membayar ke kasir. Disinipun terjadi antrian yang lumayan. Aku harus menunggu
lima orang sebelum sampai di meja kasir.
Aku sempat sewot dengan seorang ibu yang bertubuh tinggi besar karena dengan
seenaknya dia menyerobot antrian. Sebagai catatan untuk resto ini, mungkin saat
akhir pekan harus menambah jumlah karyawan. Kasir yang bertugaspun jangan cuma satu
orang jadi tidak terjadi penumpukan saat membayar. Bayangin dong, mau duduk
harus antri, nunggu makanan datang antri juga bahkan saat membayar juga harus
antri. Hm ... okelaaah :(
Berikut Reviewku
Kebersihan : Kurang ( mungkin
karena malam itu penuh)
Pelayanan : Sangat Kurang
Makanan : Enak
Pemandangan : Kurang, karena letaknya di pinggir jalan raya.
Harga : Sesuai
dengan porsinya yang besar
Tidak ada komentar :
Posting Komentar