Kamis, 20 Agustus 2015

Blog Competition : New Love ...New Life



Sesuai dengan judulnya aku memilih tahun 2015 ini sebagai tahun penuh cinta. Kenapa? Karena di tahun ini Allah banyak sekali memberikan anugerah dan kebahagiaan. Salah satu momen paling berharga adalah aku menunaikan salah satu  tugas mulia wanita yaitu menjadi seorang Istri.  Saat bulan Ramadhan tiba, dimana bulan penuh rahmat untuk umat muslim seluruh dunia wajib menjalankan ibadah puasa, tugas baruku sudah menanti. Jika di tahun sebelumnya aku hanya mengandalkan masakan mama atau membeli makanan dari luar kini tanggung jawab sebagai seorang istri berada di depan mata.  Menyiapkan menu  sahur dan berbuka untuk suami tercinta menjadi tantangan baru.  Di antara kesibukan yang lumayan padat aku berusaha menyiapkan menu berbuka sesuai dengan kemampuanku memasak yang ala kadarnya itupun pakai menyontek atau berulang kali menelpon mama.   Meski dengan keterbatasan yang ada suamiku menerima dengan senang hati makanan istri yang dibuat dengan penuh cinta.  Tak jarang ia juga ikut membantu menyiapkan tajil atau menghangatkan masakan untuk sahur.

Berbuka puasa bersama kini tidak hanya kulakukan dengan keluarga besarku dan teman – teman. Agenda berbuka dengan keluarga besar suami juga menjadi rutinitas baru.  Aku bersama kedua kakak iparku biasanya sibuk menentukan tempat atau memasak bersama. Kebersamaan dan keceriaan membuat kami lupa dengan kepenatan tugas kantor yang tiada habisnya. Saling berbagi cerita tentang segala hal mulai dari pekerjaan, sekolah hingga berbagi resep makanan. Malam takbiran juga kuhabiskan dengan memasak menu makanan hari raya bersama kedua kakak ipar. Opor ayam, rendang, sambal goreng kentang jadi menu andalan keluarga.  Kehangatan yang terjalin membuat kami bisa saling memahami sifat dan karakter masing – masing, terutama untukku yang baru masuk sebagai anggota keluarga.



Hari kemenangan yang ditunggu pun tiba, ya! Hari Idul Fitri, yang merupakan puncak dari pelaksanaan ibadah puasa dan di sambut dengan penuh syukur karena telah berhasil menunaikan kewajiban puasa selama satu bulan.  Di hari yang fitri juga kami saling membuka hati dan  mensucikan hati dari sifat iri, dengki atau dendam.  Acara sungkeman pada ibu mertua dimulai.  Penuh dengan keharuan serta permintaan maaf yang mendalam tulus ku panjatkan saat mencium kaki ibu mertuaku. Doa untuk selalu menjadi istri yang baik, diberikan kesehatan dan keberkahan hidup terucap tulus dari bibirnya.  Tak terasa mataku berkaca – kaca memandang wajah tuanya yang  kaya dengan pengalaman hidup.
Semoga tahun berikutnya kami  masih diberikan kesempatan untuk selalu berkumpul seperti ini. berjuta doa kupanjatkan agar aku dan keluarga besarku selalu diberikan keberkahan untuk menjadikan kami menjadi manusia yang lebih baik di setiap harinya. Amiin ya rabbal alamin.

foto by : gambar.com

Momen ini kuikutkan dalam Kontes blog “ Lebaran Lebih baik” bersama http://www.sunlife.co.id/indonesia?vgnLocale=in_IDhttp://sunlifeblogcompetition.com/ 

Tidak ada komentar :

Posting Komentar