Sabtu, 29 November 2014

Wisata Puncak, Bogor November 2014 : Misteri Telaga Warna

 Masih di kawasan Puncak, Bogor kami juga mampir ke Telaga Warna. Objek wisata ini berada dekat di sekitar perkebunan teh dan bagian dari kawasan Cagar Alam hutan Gunung Mega Mendung serta dalam pengawasan Kementrian Kehutanan. Letaknya dekat dengan restaurant Melrimba Garden.  Kendaraan bisa masuk melalui jalan yang berada di seberang restaurant. Di pintu masuk kami di kenakan tiket masuk Rp 4.000/orang dan kendaraan Rp 5.000. Awalnya aku mengira ini merupakan tiket masuk menuju danau tapi ternyata tidaaak ... hahaha. Tiket ini hanya untuk menikmati keindahan kebun teh bagian lain yang dinamakan wisata agro Ciliwung. Sama aja sih dengan perkebunan Gunung Mas, hm ... kenapa harus bayar ya? Entahlah!  Jalan masuk merupakan jalan beraspal kasar dengan satu jalur kendaraan yang disisi kiri dan kanan adalah pohon teh dengan panjang sekitar 500 meter. Oh iya,  Jika tidak membawa kendaraan bisa hiking  melalui jalur perkebunan dan akan berujung di pintu masuk danau. 

Wisata Puncak, Bogor November 2014 : Bubur ayam Lapangan


Lapar? Apa lagi yang dilakukan selain makan. Iya kaan ... hihihi! Masih di kawasan Puncak, Bogor, kami mampir ke sebuah warung makan yang terletak di antara Restoran Melrimba Garden dan Mesjid At-Ta’awun. Jika dari arah Jakarta berada di sisi kiri jalan. Warung makan ini tidak terlalu besar namun konsep interiornya cukup unik karena sebagian besar bahan bangunan menggunakan kayu dan bambu. Kusen jendela menggunakan bambu yang dibuat sedemikian rupa dan di tambahkan kaca. Ruangannya sih tidak terlalu luas hanya tersedia empat meja ukuran 5 – 6 orang lengkap dengan kursi plastik dan satu dipan untuk lesehan.

Wisata Puncak, Bogor November 2014 : Meracik teh dengan kayu manis di Tea Gallery

Masih dalam kawasan perkebunan Gunung Mas, kami mampir ke pabrik pembuatan teh Walini.  Sejak lama aku menjadi konsumen tetap jenis teh celup ini karena variant rasa yang beragam seperti Blackcurrant, teh Hijau, Blueberry, Lemon, Jahe atau yang original.  Aku paling sering membeli Blackcurrant karena rasa dan baunya yang khas. Sweet gitchuu looh.
 
 
  Ternyata eee ternyata .... pabrik ini sudah tidak beroperasi sejak dua tahun lalu. Menurut ibu yang lupa ku ingat namanya hihihi ... capcay deeh!  Penyebabnya karena sebagian mesin yang ada sudah tua dan perlu perawatan lebih hingga diputuskan untuk memindahkan pabrik ke daerah Cianjur. Sedangkan untuk bahan dasar daun teh tetap berasal dari perkebunan ini.   Hasil panen teh dari perkebunan tidak hanya untuk kebutuhan dalam negeri tapi juga di ekspor. Beberapa negara Eropa dan Amerika  merupakan pelanggan tetapnya. Kereen yaaa! 
Sabtu, 15 November 2014

Wisata Puncak, Bogor November 2014 : Memacu adrenalin dengan Paralayang


Mau merasakan sensasi sekaligus uji nyali terbang di udara? Di puncak terdapat  wisata terbang Tandem/Paralayang yang lokasinya masih di sekitar Perkebunan teh Gunung Mas. Lokasinya tidak jauh dari Masjid At – Ta’awun naik lagi sekitar 700 meter dari arah Jakarta.  Selain Paralayang tempat ini dulunya juga digunakan untuk terbang Gantole.  Tiket masuk ke lokasi ini dikenakan Rp 8.000/orang dengan biaya parkir kendaraan Rp 5.000. 

 


Jalan masuk lumayan penuh liku dengan sisi kiri jurang yang cukup juram. Disarankan lebih berhati – hati saat berkendara karena jalan yang menanjak. Lokasi parkir yang tidak seberapa luas dan penuh karena weekend membuat kami memarkir kendaraan cukup jauh dan harus berjalan sekitar 200 meter lagi menuju lokasi. Deretan warung makanan dan minuman berjejer di tempat parkir, hm .. lumayan memakan tempat ya. 
Jumat, 14 November 2014

Wisata Puncak, Bogor November 2014 : Perkebunan Agro Wisata Gunung Mas


Weekend tlah tiba ... weekend tlah tiba... horee .. . horeee! #joged ala tasya. Giraang banget sepertinya jika lihat kalender sudah hari Jumat, karena itu berarti  Sabtu dan Minggu libuuurrr.  Akhir pekan di awal November 2014  aku sudah berencana dengan hubby ingin menghabiskan waktu di seputaran Puncak, Bogor, Jawa Barat.
Berangkat dari Cikarang jam 06.15 pagi  dengan suasana pagi yang cerah. Sepanjang jalan tol Cikarang – Bogor tidak ada hambatan alias lancar jaya. Kemacetan dimulai saat akan keluar di pintu Tol Ciawi karena pihak kepolisian sudah memberlakukan arus buka – tutup untuk jalur puncak. Akhirnya setelah menunggu sekitar satu jam, tepat pukul 09.00 pagi suara sirene polisi terdengar nyaring yang menandakan arus kendaraan dari arah Jakarta menuju Puncak dibuka dan arah sebaliknya ditutup.



Rute pertama kami adalah Perkebunan Agro Wisata Kebun Teh Gunung Mas. Perkebunan ini berada dibawah pengelolaan PTP Nusantara VIII,  terletak di Jalan raya Puncak, km 79.  Berada  di atas ketinggian sekitar 800 – 1200 meter di atas permukaan laut dengan luas ribuan hektar membuat hembusan angin dan udara sejuk sangat terasa.  Pintu masuk tidak terlalu jauh dari jalan raya dan pengunjung dikenakan tiket masuk dengan harga berbeda.  Orang dewasa/umum Rp 10.000, Mahasiswa/Pelajar Rp 5.000, parkir untuk kendaraan kecil Rp 7.500, Bis Rp 10.000 dan motor Rp 2.500
Rabu, 15 Oktober 2014

Perawatan pra menikah dari rumah bersama Sari Ayu

sumber gambar : www.selember.org
     Wanita manapun ingin tampil cantik dan penuh pesona di hari pernikahan. Berbagai cara dan upaya dilakukan, mulai dari perawatan tubuh, wajah, hingga kaki. Tak jarang mereka rela mengeluarkan uang yang tidak sedikit untuk mencoba aneka paket pra menikah di salon agar hasilnya lebih kinclong dan membuat pangling para tamu undangan. Maklumlah, namanya juga seumur hidup sekali jadi pasangan manapun akan mempersiapkan banyak hal untuk menyambutnya. 
Jumat, 19 September 2014

Pantai Mirota, Surga pasir putih di ujung Batam



Bekerja lima hari dalam seminggu dengan jadwal yang padat membuat otak terasa penat. liburan merupakan pelepas dahaga dari lelah yang menerpa. Jalan ke mall dan shopping? itu udah biasa. Wisata kuliner ? hampir tiap minggu singgah ke tempat makan baru. Wisata bahari menjadi salah satu pilihan liburan sejak aku menetap di Pulau Batam, Kepulauan Riau. Melihat lautan luas dan ombak yang bergulung membuat hati terasa lebih tentram. aku memilih Pantai Mirota karena sangat terkenal dengan keindahan alamnya.

Pemandangan dari atas jembatan Barelang
Mejeng di jembatan Barelang
Sabtu, 17 Mei 2014

I WANNA HOLD YOUR HAND ON ABBEY ROAD



Haiiiiiiii .....
Ketemu lagi di postinganku yang kedua untuk ikut blog contest Ngemil eksis pergi Ke Inggris bersama @MisterPotato_ID. Sebelumnya aku sudah menuliskan begitu banyak harapan, doa dan  alasan untuk bisa diberikan kesempatan mengunjungi Buckingham Palace, London Eye, Big Ben dan Westminster Bridge. 

  
"I'll buy you a diamond ring my friends if it  makes you feel alright
I'll get you anything my friends if it makes you feel alright 
Cause I don't care too much for money, Money can't buy me love"

Yaaah ... seperti kata The Beatles buat apa banyak uang tapi tidak bisa mendapatkan cinta, karena dalam dunia ini kebahagiaan kita  tidak bisa dibeli bahkan ditukar oleh uang. Ehem, tapi kalo ada yang kasih uang buat jalan - jalan ke Inggris .. siapa juga yang nolak?  aku bakal nomer satu dalam antrian kayaknya :P 
Anyway, cukup banyak lagu The Beatles yang menjadi inspirasiku untuk bersikap bijak dalam memaknai apapun yang terjadi dalam hidup.  Saat sedang sedih, berduka, galau enggak jelas hatiku pasti terhibur dengan lagu keren mereka yang liriknya penuh arti. Aku bahkan menjadikanya salah satu playlist untuk menemani saat bekerja atau menulis. 

playlist The Beatles di kompiku
Aku memang bukan penggemar berat The Beatles tapi mamaku sangat menyukai suara Jhon Lennon yang menurutnya sangat seksi. walo menurutku lebih seksi suara bapakku jika sedang bernyanyi di kamar mandi ... upsss  pisss Mr. Lennon.
Berawal dari sanalah aku mengenal satu demi satu lagu lagu mereka yang berujung mendownload gratis,  abis enggak boleh pinjem CDnya sama mama untuk dibawa ke tempat kos dengan alasan enggak bisa masak tanpa mendengarkan lagu The Beatles ... agak lebay ya! tapi begitulah mamaku  yang sudah cinta metong sama mereka. 

Saat aku cerita mengikuti kontes blog jalan gratis ke Inggris dan mengunjungi Museum The Beatles di Liverpool  mama langsung heboh " mama mau dengerin suaranya Julia," teriaknya. aku balik bertanya dengan wajah polos lebih tepatnya bodoh sih hihihi " Siapa Julia?". Mama langsung melotot " Kamu tuh emang cuma ikut - ikutan mama aja dengerin The Beatles, di dalam museum kamu bakal dengerin narasi audio 10 bahasa tentang perjalanan The Beatles dan pengisi suara untuk bahasa Inggris si Julia, adik perempuanya Lennon" terang mama panjang lebar campur sebal karena aku tidak mengerti padahal menyukai lagunya.
Lalu mama juga pesan jika aku harus bisa mewakilinya untuk berfoto dengan latar belakang  replika tempat mereka manggung seperti Casbah, Mathew Street dan Cavern Club. Intinya aku diharuskan mengunjungi semua sudut kota Liverpool yang berbau The Beatles mulai dari rumah masa kecil Jhon Lennon, Ringo Star dan Gereja St Perter tempat dimana Jhon Lennon dan Paul mc Cartney bertemu serta tempat sekolah mereka Art College dan Liverpool Institute. Mandatnya banyak bener yaaaak .. :P

" Oh ya, jangan sampai ketinggalan buat mampir ke fab4store ya buat beli souvenir mereka" pinta mama sambil tersenyum manis. Aku merengkuh pundaknya dengan hangat sambil berbisik " uangnya mana, ma?" . Mama melepas rangkulanku lalu melotot " lho, kan kamu dapat uang saku!" protesnya. ya ampyuuunnn .. mamaku ini hapal banget dengan apa yang kudapatkan jika berhasil terpilih.

" Eh, trus kamu mau liat apa di Liverpool?" tanya mama baru ngeh jika sepanjang obrolan tadi hanya mengenai dirinya saja. 
" Mau foto di Abbey Road dan bergaya narsis ala The Beatles" jawabku penuh semangat. Melihat jutaan wisatawan sudah berfoto di zebra cross membuatku iri sekaligus mupeng untuk bisa seperti mereka. 
" Waaah, mama juga mau!" seru mama penuh harap.
Menyusuri sepanjang jalan persimpangan antara Garden Road dan Abbey Road sambil menghirup segarnya udara dan memandang lalu lalang kendaraan. Tak lupa mampir ke kafe menikmati secangkir kopi panas, slurrrrppp .... pasti nikmat sekali!

 Eh iya, boleh masuk enggak ya ke Abbey Road Studios supaya aku bisa melihat langsung tempat The Beatles rekaman? kalo enggak boleh loncat pagar aja gimana? hush, bad idea yang ada diusir kayak ayam kali ama pak satpamnya hihihi
" Aku juga mau naik bis tingkat yang warna merah itu mam!" lanjutku.
" Aduuuh, mama juga mau," seru mama lagi yang membuatku tertawa
Sudah terbayang rasanya naik bis wisata melihat setiap sudut kota lengkap dengan panoramanya. Siapa tahu di atas bis ketemu sama Chris Martin lagi menyamar jadi wisatawan atau sedang  jalan - jalan dengan anaknya. Hm, aku enggak kalah cantik kok dari Gwyneth Paltrow... heloooo, kita lagi bahas The Beatles iniih.
Abbey Road, sumber foto : fidgewith.com
Aku memandang wajah mama yang sedang terpaku seolah membayangkan dirinya juga berada di sana. Kecintaanya pada The Beatles membuatku ingin sekali membawanya ikut serta. Hiks,  kenapa tiba - tiba saja jadi melowww yaaa .... T_T

Walaupun aku lebih menyukai Coldplay, Radiohead atau One Direction namun tidak bisa kupungkiri semua lagu The Beatles mengiringi pertumbuhanku hingga dewasa. Senandung kecil mama saat menyanyikan lagu kesukaanya Ob la di Ob la da dan Ticket To Ride atau melihat adik lelakiku main gitar membawakan lagu Hey Jude, Yesterday, I Saw Her Standing There untuk menghibur mama membuatku ingin mewujudkan impianya untuk menginjakkan kaki di London. 

Sekarang aku hanya bisa berdoa semoga harapan dan impian mama bisa kuwujudkan melalui @MisterPotato_ID. Setidaknya aku bisa mewakilinya untuk mengunjungi semua tempat di Inggris  yang selama ini hanya bisa di lihatnya melalui majalah, koran atau televisi.

I WANNA HOLD YOUR HAND ON ABBEY ROAD,MOM !
SOMEDAY WE WILL DO THAT TOGETHER .... INSYA ALLAH, AMIIIIINN






Jumat, 16 Mei 2014

ONE DAY IN PALACE


" Ma, ini siapa sih," tanya seorang gadis kecil bin mungil bin cantik yang imut - imut kayak anak marmut sambil terus mengunyah potongan biskuit M***e seraya menunjuk gambar yang berada di atas penutup kaleng.
" Ini prajurit Inggris, sayang," terang mama yang saat itu masih muda dan juga cantik seperti Lady Diana, hm, bagian ini sih mamaku ngaku - ngaku aja .. tapi suer deeh lebih cantik mamaku kok daripada Lady Di. 
" Rambutnya aneh ya ma," lanjut si gadis mungil sambil mengerutkan matanya yang belo seperti bola ping pong.
" Itu bukan rambut sayang tapi topi yang terbuat dari kulit beruang untuk prajurit yang berjaga di depan istana," terang mama sambil mengelus rambutnya sendiri yang berpotongan pendek mirip Lady Diana, lho teteup yaa nyamain... :D
" Pasti istananya megah ya, ma" ucap si gadis kecil sambil matanya menerawang jauh membayangkan sebuah bangunan istana seperti di dongeng Cinderela yang sering dibacanya.
" Iya, mama doakan supaya suatu hari kamu bisa jalan - jalan kesana," ucap mama penuh dengan doa  yang langsung membuat si gadis kecil berlonjak senang karena diberikan harapan untuk bisa melihat sendiri istana dan prajurit yang berada dalam impianya.

That little girl it was ME ... trully, I ever ask this question to my mom when i was a child. and i always imagine  someday i will come to the palace and see how's beautiful inside.
And now..... a big chance come to me ...... I'LL GO TO LONDOOOOONNNN ...... Yeaaah.

Aku yakin impian masa kecilku akan menjadi nyata saat baca tweetna @aMrazing tentang jalan - jalan ke Inggris bareng @MisterPotato_ID.  Aku langsung berlonjak senang karena akhirnya  diberikan jalan untuk bisa melihat dan merasakan keindahan 7 tempat keren yang bakal di datengin selama seminggu. Acaranya gratiss dan dapat uang saku pulak .... ondeeeee ... gokil abiss kan! secara mau jalan- jalan ke Inggris itu kudu pakai  kocek yang lumayan tebal dan gaji bulanan cuma cukup buat nonton, makan, nonton, makan, nonton, makan .. upps ini curhat colongan, abaikan 


 Sekarang aku mau jelasin KENAPA SAYA HARUS PERGI KE INGGRIS?
Nomor satunya sudah jelas " IMPIAN MASA KECIL". Bayangan Istana Buckhingham yang megah dan penuh sejarah ini membuatku sangat ingin tahu apa saja yang terdapat di dalamnya. Peninggalan sejak abad ke 19 yang masih tetap terjaga keaslianya. Begitu juga kemewahan interior dengan perabotan dan lukisan lengkap keluarga istana.  Kebayang enggak  bisa duduk di kursi meja makan tempat keluarga kerajaan makan malam? atau menikmati keasrian taman tempat mereka biasa bersantai? belum kesana saja aku sudah merasa seperti seorang ratu yang sedang dilayani oleh abdi kerajaan yang sangat loyal. 

Istana Buckingham  foto sumber : ndhalicious.blogspot.com
 Selain itu aku ingin menyaksikan upacara Changing the guardian, upacara penggantian prajurit yang biasa dilakukan pada pagi hari. Menurut artikel yang kubaca akan ada arak – arakan prajurit di iringi oleh marching band yang membawakan lagu – lagu militer. Aku membayangkan betapa gagahnya mereka dengan seragam berwarna merah lengkap dengan topi bearskin dan senapan.  Pasti keren sekali jika bisa berfoto bersama atau minimal dengan latar belakang mereka untuk dipamerkan ke teman, sahabat, kakak, adik, om, tante, teteh ... hahaha lebay.com lah ya



Aku juga ingin tahu bagaimana rasanya menjadi salah satu anggota kerajaan dan berada dalam Istana Buckingham.   Mimpi dinikahi anggota kerajaan seperti pangeran Harry? Maunya sih begitu, tapi apa daya wajahku tak secantik model Inggris dan tidak juga berdarah biru alias anak raja dari negeri entah berantah.  Jadi selingkuhanya Pangeran William? Bisa di bully manusia sejagad deh udah bikin Duchess of Cambridge alias Kate Middleton nangis bombay. Salah satu jalan sih bekerja di dalam lingkungan istana. Januari lalu pihak istana membuka lowongan untuk bekerja sebagai  asisten rumah tangga yang bertanggung jawab untuk membersihkan perabotan dan barang antik. Mau tahu gajinya berapa? wow bangett ... setahun katanya 14.000 pounsterling atau sekitar Rp 290 juta. Hadooooh jauuuuuuh beda kan sama gaji asisten rumah tangga di Indonesia apalagi di rumahku. Hihihi, syukur deh si mbak  enggak pernah baca lowongan kerja ini, bisa langsung mendaftarkan diri jadi TKI.  

Aku juga ingin melihat dari dekat sebesar apa Jam Gadang eh salaaah THE TOWER OF BIG BEN, hehe abis mirip sih!.  Aku ingin menuntaskan penasaran seperti apa menara yang pernah memegang rekor sebagai menara berwajah empat terbesar di dunia lengkap dengan loncengnya. Setelah puas berfoto narsis di depan Big Ben dengan hati riang aku berjalan menyusuri Westminster Bridge dengan pemandangan Sungai Thames. Wonderful evening deh romanyeee.  setelah itu rasanya enggak afdol alias enggak syah alias kudu dan wajib menikmati keindahan kota London secara 360 derajat dari dalam kapsul yang terdapat dalam bianglala raksasa dari ketinggian 135 meter ... wow, tinggi bangeet ... untunglah aku tidak takut akan ketinggian. yuppppp benaaar .... aku mau naik LONDON EYE seraya berharap ada Pria Inggris membawa sebucket bunga mawar lengkap dengan cincin berlian mengatakan " will you marry me?" ooooeeemmmjiiiiii ... romantis gilaaaaa

Big Ben, sumber foto : 8thingstodo.com

Jadiiiii, aku sangaaaat berharaaap .... Mr. Potatoes bisa membawaku ke Inggris untuk melihat kemegahan Istana Buckingham beserta prajurit gagah lengkap dengan topi bearskinya. Siapa tahu  tiba disana  bisa menyelipkan Curiculum Vitaeku pada staff istana dan mereka tertarik untuk mempekerjakanku sebagai asisten Mrs. William? .... hahaha, Miss Kate .. wait for me, i’ll come and spend time together with your little baby. Amiiiiiiiinnnnnn  








Kamis, 01 Mei 2014

Senja di Batavia


Ada yang menarik saat transit dari halte busway Bendungan Hilir menuju ke Halte Semanggi. aku dan Lina harus berjalan melalui jembatan penyebrangan yang jaraknya jauuuh banget ... lebay ya! tapi beneran jauh deh, coba tanya siapapun yang jalan di atasnya.

Wisata Kota Tua : Pasar Asemka


haaiii ... masih di seputaran wilayah Kota Tua, kali ini aku dan Lina menuju ke Pasar Asemka.

Pasar Asemka letaknya di bawah jembatan layang Jembatan Lima, Tambora, Jakarta Barat. Pasar ini buka selama seminggu penuh mulai dari jam 08.00 hingga 18.00 wib. jika mau ke pasar ini kita hanya berjalan sekitar seratus meteran dari halte trans jakarta atau stasiun kota.
Minggu, 27 April 2014

Wisata Kota Tua Jakarta : Museum Bank Mandiri

Sekarang kita jalan - jalan lagi ke kota Tua Jakarta Yuuks ...

Hari itu sebenarnya puanaaasss bingitss, tapi demi menemani Lina Harahap, cewek kalem asal medan ini cari pernak pernik di Asemka maka kami sekalian berkeliling ke Kota Tua Jakarta

Gedung pertama yang kami datangi adalah Museum Bank Mandiri. Gedung ini beralamat di jalan lapangan stasiun 1, Jakarta Barat atau sering di sebut Jalan Pintu Besar Utara 1. kami naik busway dari terminal Pinang Ranti lalu transit di halte BNN untuk lanjut jurusan Harmoni dan lanjut lagi ke Stasiun Kota. Museum ini tepat berada di seberang terminal pemberhentian terakhir bus Trans Jakarta. Jika mau naik kereta turun di stasiun Jakarta Kota yang letaknya juga berseberangan dengan museum.

Wisata Kota Tua Jakarta : Taman Fatahilah, Museum Sejarah, Museum Wayang, Museum Keramik dan Seni Rupa, Kantor Pos Indonesia


Kami hanya berjalan beberapa menit setelah turun dari Halte Trans Jakarta atau stasiun kota. Petunjuk arah yang bertebaran membuat kemudahan bagi pengunjung yang datang dari luar kota atau manca negara yang ingin berkunjung.
Kamis, 17 April 2014

Wisata Pulau Bintan : Kelenteng Guan Sheng Di Jun



Hayaaa .... masih di perjalanan antara Tanjung Uban dan Kawasan Lagoi kami kembali mampir ke sebuah Kelenteng yang terletak di Kecamatan Sebong Pereh. Kelenteng ini dikenal dengan nama “ Kelenteng Guan Sheng Di Jun”
Senin, 14 April 2014

Eat and Travel with B Blog competition : Sate Gonggong dan Otak - Otak dari Pulau Bintan



Hai temans, kali ini aku ingin ikut berpartisipasi dalam lomba EAT AND TRAVEL with   https://www.bblog.web.id/campaign/109/detail yang disponsori oleh kumickey shop, elbelle shop, my rasl dan poupee shop.

Selama jadi anak rantau di Pulau Batam aku banyak mengunjungi tempat indah yang tersebar di sekitar Kepulauan Riau salah satunya adalah Pulau Bintan. Menuju ke Pulau ini harus menyeberang dengan menggunakan kapal roro dari pelabuhan Punggur menuju ke Pelabuhan Tanjung Uban untuk kemudian dilanjutkan melalui jalan darat menuju berbagai tempat wisata seperti kawasan Lagoi atau Pantai Trikora.

Ada yang menarik dari perjalanan kami dari Pelabuhan Tanjung Uban menuju Kawasan Lagoi. Di tengah perjalanan kami menemukan warung kecil  di tepi jalan yang menjual otak – otak dan Sate Gonggong. Warung tersebut sangat sederhana tapi hampir setiap orang yang melintas di sepanjang jalan  akan mampir untuk membeli makanan unik ini. Kadang beberapa di antaranya harus rela mengantri.  Tulisan berwarna merah dengan ukuran cukup besar menarik minat wisatawan berhenti untuk mencicipi atau melihat proses pembuatan sate atau otak - otak oleh makcik iyam, si pemilik warung.

Letak warung tidak jauh dari pantai Sekilak yang cukup ramai oleh pengunjung jika hari libur. Menurut makcik Iyam, penghasilanya berjualan sate gonggong sangat tergantung dengan kondisi laut. Jika air sedang pasang maka hasil melaut sang suami untuk mencari gonggong akan berkurang, karena itulah mereka membuat tempat khusus untuk meletakkan gonggong hidup hasil tangkapan agar selalu segar, manis dan gurih jika hendak dibuat sate.



By the way dari tadi aku menulis tapi kalian tau gonggong  gaakkkk? Itu bukan daging anjing lhooo karena disebut gonggong hihihi
Gonggong adalah kerang berwarna putih bersih yang hidupnya di laut. Daging kerang ini  manis dan juga gurih. Biasanya aku hanya makan gonggong rebus yang dicolek dengan sambal terasi atau saus. Namun kali ini dibuat sate. 

Cara membuatnya setelah gonggong dicuci bersih dari pasir dan kotoran lalu diambil bagian dalam dengan mencungkil hmmm .... apa ya kalimat yang bagusnya? di tarik dengan menggunakan garpu kecil yang jerujinya tinggal satu yakni bagian tengah. Gunanya sih supaya lebih mudah karena terkadang daging gonggong menempel erat dengan bagian badannya. Setelah terkumpul banyak lalu dicuci bersih lagi untuk kemudian dicampur dengan bumbu yang sudah diulek yang terdiri dari bawang merah, bawang putih, cabai, kunyit, jahe, lengkuas. Setelah didiamkan beberapa saat lalu mulailah menyusun potongan gonggong pada tusuk sate. Satu tusuk berkisar antara lima - enam buah gonggong. Pembakaran yang dibuat dari batok kelapa dan arang yang sudah menjadi bara siap untuk membakar sate. Aroma lezat langsung memancar sesaat suami makcik Iyam mengipasi puluhan sate yang berjejer rapi.

Sebagai pelengkap, sate ini beda dengan sate pada umumnya karena tidak menggunakan bumbu kacang atau kecap melainkan sambal cair yang terdiri dari cabai, bawang putih, bawang merah dan sedikit jahe yang lumayan pedas.





Di sini harga sate gonggong dijual Rp 1.500/tusuk dan otak – otaknya Rp 1.000/buah. Kami bisa memesan otak – otak yang dibuat dari kerang ataupun cumi dengan rasa asli tanpa campuran apapun. Hm, rasanya ...... mantaappppppp

Semoga pengalaman kulinerku di Pulau Bintan ini bisa jadi referensi bagi siapa saja yang  sedang jalan - jalan ke Pulau Bintan dan sekitarnya. Bagi masyarakat melayu makanan ini merupakan salah satu ciri khas yang sering dijadikan referensi sebagai oleh - oleh.  

Wisata Pulau Bintan : Park dan Reservoir, Lagoi



Masih di kawasan Lagoi kami masuk ke Park & Reservoir yang merupakan taman bermain yang disediakan untuk umum. Tiket masuk seharga Rp 5.000/orang kami sudah bisa menikmati hamparan taman yang luas dan bersih. Pepohonan yang diatur sedemikian rupa dan jalan berliku lengkap dengan bukit – bukit kecil yang sengaja dibuat.

Wisata Pulau Bintan : Bintan Sayang Resort



Masih di perjalanan dari Tanjung Uban menuju Kawasan Lagoi kami mampir ke sebuah Resort yang letaknya di pinggir laut. Bintan Sayang Resort ini terletak di Jalan Kampung Pasir, Sebong Pereh, Bintan Utara.
Jumat, 11 April 2014

Wisata Pulau Bintan : Kampoeng Lagoi dan Pasar Oleh - Oleh, Lagoi




Masih di seputaran kawasan Lagoi terdapat pasar Oleh – Oleh. Pasar ini menjual berbagai macam souvenir ciri khas seluruh daerah di Indonesia. Sepertinya pasar ini  diperuntukan bagi wisatawan manca negara yang ingin berbelanja saat mereka sedang berkeliling dengan menggunakan mobil atau sepeda. 

Wisata Pulau Bintan : Nirwana Garden, Lagoi




Hai, mari kita jalan – jalan lagihhhhhh
Kali ini kita menuju Pulau Bintan yang merupakan Pulau terbesar di Kepulauan Riau.   Aku dan teman – teman mengunjungi bagian utara pulau ini yang sangat terkenal bagi wisatawan dalam dan luar negeri  yang dikenal dengan Kawasan Lagoi.
Untuk menuju Pulau Bintan kami menyeberang dari Pelabuhan Telaga Punggur dengan menggunakan kapal Roro atau Speed Boat.  Kapal Roro ini selain digunakan untuk mengangkut penumpang juga sebagai kapal penyebrang bagi truk  yang membawa hasil bumi atau sembako ke wilayah Pulau Bintan dan sekitarnya. Harga tiket Rp 19.000/orang dengan lama perjalanan sekitar 50 menit ke Pelabuhan Tanjung Uban.   
Selasa, 25 Februari 2014

My Diary : Unforgettable Memories with you


Seperti kata pepatah " Hidup adalah sebuah pilihan" saat memilih jalan yang menurut kita baik, maka yang terjadi selanjutnya Insya Allah akan berakhir dengan baik. begitupun yang terjadi saat aku menuliskan kenangan penuh indah ini.

Tanpa terasa sudah dua tahun aku menjalani hidup sebagai anak rantau. pengalaman yang sudah kuimpikan sejak lama karena ingin merasakan bagaimana hidup, mengatasi masalah dan mengambil keputusan sendiri. Saat Allah memberikan kesempatan, aku sama sekali tidak menyangka jika sampai harus menyebrang samudra yang jaraknya ratusan kilometer dari tanah kelahiranku Jakarta. Ya, Pulau Batam menjadi tempat tinggalku selama dua tahun terakhir. di sini aku bekerja di sebuah perusahaan swasta yang bergerak dalam managemen building.
Selasa, 04 Februari 2014

Serunya menonton Pesta Rakyat di Batam




Hai guys,  Sabtu tanggal 26 Januari 2014 lalu  aku dan Dina memenuhi undangan salah satu pejabat Kepulauan Riau yaitu Wakil Gurbernur Kepri Bapak Soerya Respationo. Hm, sebenarnya sih nggak diundang secara resmi pake undangan gitu, tapi beliau secara terbuka mengajak seluruh warga kota Batam untuk menikmati keramaian dan riuhnya pesta rakyat yang diadakan dalam rangkaian acara pernikahan putri keduanya, Dwi Ajeng Sekar Respati dengan Anggy Auliawan.  
Kamis, 23 Januari 2014

Traveling to Malaysia : Daratan Merdeka



Saat  mengunjungi Central Market atau Pasar Seni, kami sengaja berjalan kaki melalui Daratan Merdeka atau Lapangan Merdeka, Kuala Lumpur. Lapangan ini dibuat untuk memperingati hari kemerdekaan Malaysia. Di area ini  berdiri beberapa bangunan tua yang merupakan peninggalan sejarah sebagai bukti berakhirnya penjajahan Inggris.   Sebagian besar gedung tua ini berasitektur sama bergaya Moghul.
Kamis, 16 Januari 2014

Traveling to Malaysia : Menara Petronas




Setelah puas berbelanja dan berkeliling ke Central Market atau Pasar Seni kami melanjutkan perjalanan menuju Menara Petronas. Dari halte MRT Pasar Seni kami membeli tiket menuju KLCC. Perjalanan hanya di tempuh dalam hitungan menit  hingga kami sampai di halte KLCC. Menara KLCC berada di Jalan Ampang dan Jalan Chulan yang merupakan pusat Kuala Lumpur. Menara ini pernah menjadi salah satu bangunan tertinggi di dunia dan memiliki ketinggian hampir 452 meter diatas permukaan tanah dengan 88 tingkat. Luas bangunan sekitar 341.760 meter dengan arsitektur menawan yang menjadi tujuan para wisatawan.  
Senin, 13 Januari 2014

Traveling to Malaysia : Central Market



Pintu masuk
Hari ini kami mengunjungi Central Market atau Pasar Seni.  Sebenarnya jika di tempuh menggunakan kereta komuter atau LRT  tempat ini tidak begitu jauh dari Halte Mesjid Jamek  tempat pemberhentian menuju hotel. Kami memilih menyusuri jalan bagian belakang untuk menikmati  keindahan kota. Jarak tempuh yang lumayan jauh sebenarnya membuat kaki pegal namun itulah seninya traveling.
Central Market letaknya berdekatan dengan China Town Petailing Street dan Sungai Wang. Pasar ini dibuka setiap hari dari jam 10.00 – 22.00. Sejarah Pasar ini dimulai dari tahun 1888 saat Inggris menduduki Malaysia dan membangun pasar tradisional bagi masyarakat di sekitar Kuala Lumpur. Pasar ini dulunya menyediakan berbagai macam kebutuhan sehari – hari mulai dari sembako hingga kebutuhan sekunder. Di tahun 1957 saat Malaysia berhasil merdeka dari Inggris langsung mengalami kemajuan dalam membenahi kota Kuala Lumpur.  Awalnya Central Market sempat ingin dibongkar oleh pemerintah namun protes dari Malaysia Heritage Society membuat petisi dan berhasil menggagalkan rencana tersebut. Akhirnya Central Market di tetapkan sebagai salah satu situs bersejarah. 

suasana riuh di pintu masuk

Bangunan Central Market berwarna biru muda disertai tulisan Central Market Since 1888.  Halaman parkir ini tidak seberapa luas namun cukup rapi. Di bagian kanan tampak tenda – tenda pedagang yang berjualan sepatu atau baju. Masuk ke dalam suasana lebih riuh karena kami bertemu dengan segerombolan anak sekolah yang sepertinya sedang study tour karena mereka terlihat sibuk mengatur tugas. 

Meja informasi
 Meja informasi yang di jaga oleh dua orang petugas terdapat di depan pintu masuk. Di sini kami bisa mendapatkan peta kota Kuala Lumpur dan Jalur MRT atau bus untuk berkeliling kota. Petugas yang sepertinya berkebangsaan India menerangkan dengan bahasa melayu  beberapa jalan dan tempat yang belum kami pahami.  Melihat toko yang menjual beragam souvenir membuat kami tidak sabar lagi untuk segera mencari oleh – oleh.  Harga disini jauh lebih murah daripada di toko souvenir saat di genting highlands. Contohya 1 paket gantungan kunci isi lima bisa dibeli seharga RM 10 dengan kualitas yang cukup bagus. Tempelan kulkas isi tiga seharga RM 10. Patung unik dan miniatur menara petronas berukuran mini seharga RM 15. Boneka – boneka lucu, dompet koin, pensil hingga kipas tangan dijual mulai dari RM 10. 

Toko menjual pernak pernik
Suasana di dalam pasar
 
Kami menyusuri lebih dalam dan mendapati banyak toko yang menjual hijab berbagai warna dan bentuk. Toko yang menjual pakaian melayu, modern hingga batik. Hmm … batik disini coraknya tidak berbeda jauh dengan batik milik Indonesia. Suasana yang nyaman, rapi  dan bersih serta pendingin yang cukup membuat kami betah berlama – lama untuk bernegosiasi dengan para pedagang. Awalnya aku ingin membeli beberapa coklat yang biasanya di impor untuk di jual di mall seputaran Batam namun setelah menghitung dengan kurs rupiah yang berlaku saat itu nilainya ternyata sama. Akhirnya aku hanya membeli beberapa batang saja sebagai camilan di perjalanan. 

suasana dalam pasar