Masih di kawasan
Puncak, Bogor kami juga mampir ke Telaga Warna. Objek wisata ini berada dekat
di sekitar perkebunan teh dan bagian dari kawasan Cagar Alam hutan Gunung Mega
Mendung serta dalam pengawasan Kementrian Kehutanan. Letaknya dekat dengan
restaurant Melrimba Garden. Kendaraan
bisa masuk melalui jalan yang berada di seberang restaurant. Di pintu masuk kami
di kenakan tiket masuk Rp 4.000/orang dan kendaraan Rp 5.000. Awalnya aku
mengira ini merupakan tiket masuk menuju danau tapi ternyata tidaaak ...
hahaha. Tiket ini hanya untuk menikmati keindahan kebun teh bagian lain yang
dinamakan wisata agro Ciliwung. Sama aja sih dengan perkebunan Gunung Mas, hm
... kenapa harus bayar ya? Entahlah! Jalan masuk merupakan jalan beraspal kasar
dengan satu jalur kendaraan yang disisi kiri dan kanan adalah pohon teh dengan
panjang sekitar 500 meter. Oh iya, Jika
tidak membawa kendaraan bisa hiking
melalui jalur perkebunan dan akan berujung di pintu masuk danau.
Sabtu, 29 November 2014
Wisata Puncak, Bogor November 2014 : Bubur ayam Lapangan
Lapar? Apa lagi yang dilakukan selain makan. Iya kaan ... hihihi! Masih di kawasan Puncak, Bogor, kami mampir ke sebuah warung makan yang terletak di antara Restoran Melrimba Garden dan Mesjid At-Ta’awun. Jika dari arah Jakarta berada di sisi kiri jalan. Warung makan ini tidak terlalu besar namun konsep interiornya cukup unik karena sebagian besar bahan bangunan menggunakan kayu dan bambu. Kusen jendela menggunakan bambu yang dibuat sedemikian rupa dan di tambahkan kaca. Ruangannya sih tidak terlalu luas hanya tersedia empat meja ukuran 5 – 6 orang lengkap dengan kursi plastik dan satu dipan untuk lesehan.
Wisata Puncak, Bogor November 2014 : Meracik teh dengan kayu manis di Tea Gallery
Masih dalam kawasan
perkebunan Gunung Mas, kami mampir ke pabrik pembuatan teh Walini. Sejak lama aku menjadi konsumen tetap jenis
teh celup ini karena variant rasa yang beragam seperti Blackcurrant, teh Hijau,
Blueberry, Lemon, Jahe atau yang original.
Aku paling sering membeli Blackcurrant karena rasa dan baunya yang khas.
Sweet gitchuu looh.
Ternyata eee ternyata .... pabrik ini sudah tidak beroperasi sejak dua tahun lalu. Menurut ibu yang lupa ku ingat namanya hihihi ... capcay deeh! Penyebabnya karena sebagian mesin yang ada sudah tua dan perlu perawatan lebih hingga diputuskan untuk memindahkan pabrik ke daerah Cianjur. Sedangkan untuk bahan dasar daun teh tetap berasal dari perkebunan ini. Hasil panen teh dari perkebunan tidak hanya untuk kebutuhan dalam negeri tapi juga di ekspor. Beberapa negara Eropa dan Amerika merupakan pelanggan tetapnya. Kereen yaaa!
Ternyata eee ternyata .... pabrik ini sudah tidak beroperasi sejak dua tahun lalu. Menurut ibu yang lupa ku ingat namanya hihihi ... capcay deeh! Penyebabnya karena sebagian mesin yang ada sudah tua dan perlu perawatan lebih hingga diputuskan untuk memindahkan pabrik ke daerah Cianjur. Sedangkan untuk bahan dasar daun teh tetap berasal dari perkebunan ini. Hasil panen teh dari perkebunan tidak hanya untuk kebutuhan dalam negeri tapi juga di ekspor. Beberapa negara Eropa dan Amerika merupakan pelanggan tetapnya. Kereen yaaa!
Sabtu, 15 November 2014
Wisata Puncak, Bogor November 2014 : Memacu adrenalin dengan Paralayang
Mau merasakan sensasi sekaligus uji nyali terbang di udara? Di puncak terdapat wisata terbang Tandem/Paralayang yang lokasinya masih di sekitar Perkebunan teh Gunung Mas. Lokasinya tidak jauh dari Masjid At – Ta’awun naik lagi sekitar 700 meter dari arah Jakarta. Selain Paralayang tempat ini dulunya juga digunakan untuk terbang Gantole. Tiket masuk ke lokasi ini dikenakan Rp 8.000/orang dengan biaya parkir kendaraan Rp 5.000.
Jalan masuk lumayan
penuh liku dengan sisi kiri jurang yang cukup juram. Disarankan lebih berhati –
hati saat berkendara karena jalan yang menanjak. Lokasi parkir yang tidak
seberapa luas dan penuh karena weekend membuat kami memarkir kendaraan cukup
jauh dan harus berjalan sekitar 200 meter lagi menuju lokasi. Deretan warung
makanan dan minuman berjejer di tempat parkir, hm .. lumayan memakan tempat
ya.
Jumat, 14 November 2014
Wisata Puncak, Bogor November 2014 : Perkebunan Agro Wisata Gunung Mas
Weekend tlah tiba ... weekend tlah tiba... horee .. . horeee! #joged ala tasya. Giraang banget sepertinya jika lihat kalender sudah hari Jumat, karena itu berarti Sabtu dan Minggu libuuurrr. Akhir pekan di awal November 2014 aku sudah berencana dengan hubby ingin menghabiskan waktu di seputaran Puncak, Bogor, Jawa Barat.
Berangkat dari
Cikarang jam 06.15 pagi dengan suasana
pagi yang cerah. Sepanjang jalan tol Cikarang – Bogor tidak ada hambatan alias
lancar jaya. Kemacetan dimulai saat akan keluar di pintu Tol Ciawi karena pihak
kepolisian sudah memberlakukan arus buka – tutup untuk jalur puncak. Akhirnya
setelah menunggu sekitar satu jam, tepat pukul 09.00 pagi suara sirene polisi
terdengar nyaring yang menandakan arus kendaraan dari arah Jakarta menuju
Puncak dibuka dan arah sebaliknya ditutup.
Rute pertama kami adalah Perkebunan Agro Wisata Kebun Teh Gunung Mas. Perkebunan ini berada dibawah pengelolaan PTP Nusantara VIII, terletak di Jalan raya Puncak, km 79. Berada di atas ketinggian sekitar 800 – 1200 meter di atas permukaan laut dengan luas ribuan hektar membuat hembusan angin dan udara sejuk sangat terasa. Pintu masuk tidak terlalu jauh dari jalan raya dan pengunjung dikenakan tiket masuk dengan harga berbeda. Orang dewasa/umum Rp 10.000, Mahasiswa/Pelajar Rp 5.000, parkir untuk kendaraan kecil Rp 7.500, Bis Rp 10.000 dan motor Rp 2.500
Rute pertama kami adalah Perkebunan Agro Wisata Kebun Teh Gunung Mas. Perkebunan ini berada dibawah pengelolaan PTP Nusantara VIII, terletak di Jalan raya Puncak, km 79. Berada di atas ketinggian sekitar 800 – 1200 meter di atas permukaan laut dengan luas ribuan hektar membuat hembusan angin dan udara sejuk sangat terasa. Pintu masuk tidak terlalu jauh dari jalan raya dan pengunjung dikenakan tiket masuk dengan harga berbeda. Orang dewasa/umum Rp 10.000, Mahasiswa/Pelajar Rp 5.000, parkir untuk kendaraan kecil Rp 7.500, Bis Rp 10.000 dan motor Rp 2.500