Jumat, 10 Januari 2014

Traveling to Malaysia : Genting Highlands





Jalan – jalan kali ini aku dan teman – teman berkunjung ke negeri Jiran, Malaysia.  Tempat pertama yang kami kunjungi adalah Genting Highlands alias Dataran Tinggi Genting. Kalo di Indonesia semacam daerah Puncak – Cisarua kali ya. Untuk menuju Genting kami harus naik bus melalui terminal Pudu Raya. Terminal ini terletak di Jalan Pudu bersebelahan dengan kawasan China Town. Terminal ini belum lama di renovasi dan berubah menjadi tempat yang cukup mewah untuk ukuran sebuah terminal bus.  Kebayang dong  sebuah terminal bus terdiri dari tiga lantai dan di lengkapi AC juga karpet lantai. Platform juga terpisah seperti saat akan naik pesawat. Tempat pembelian tiket yang dingin, berkarpet merah dengan loket yang rapi dan bagus mengingatkan kami jika ingin membeli tiket menonton di bioskop 21.


Bangunan ini juga dilengkapi dengan ruang tunggu, mushola dan toilet yang sangat nyaman juga bersih.  Tempat penukaran uang hingga ATM juga tersedia di beberapa tempat.  Kios – kios yang berjualan makanan, minuman, pulsa bahkan lapak koran dan majalah. Disini juga terdapat toko buku cukup besar yang menjual buku dari berbagai negara.  Kami menemukan beberapa novel milik penulis Indonesia seperti Andrea Hirata , Tere Liye dan koran Jawa Pos.


Harga tiket bus Pudu Raya – Genting  RM 19.2  termasuk Sky Way atau Cable Car. Lama perjalanan sekitar 45 menit  sampai ke Genting Cable Car Lower Station. Perjalanan di lanjutkan dengan menggunakan Sky Way untuk menuju Hotel Theme Park tempat kami menginap.  Cable Car ini bisa memuat 5-8 orang dalam satu kabinya.  Dengan ketinggian 1.860 meter di atas laut dan panjang 3.38 km kami  bisa melihat pemandangan alam yang sangat indah. Rimbunan pohon, bukit dan curamnya jurang terpampang luas hingga suara burung dan monyet yang saling bersahutan. Oh iya,  kecepatan maksimum cable car yang mencapai 2.76 km  membuatnya dikenal sebagai cable car tunggal tercepat di asia.  
 
Halte Skyway



Pemandangan dari Skyway/Cable Car
Pemandangan dari Cable Car
         Genting Higland  dikelola oleh Resort World.  Mr. Lim Goh Tong sang pendiri berhasil mendapatkan pengelolaan penuh atas Genting.  Di tahun 1965 pembangunan jalan menuju puncak gunung Ulu Kali dimulai dan menghabiskan waktu selama 4 tahun. Setelah itu di lanjutkan dengan pembangunan hotel pertama dan memakan waktu selama 3 tahun dan diberi nama Hotel Theme Park. Kawasan Genting memiliki 6 hotel terkenal yaitu : Maxims, Genting Hotel, Highlands Hotel, Resort Hotel, Theme Park Hotel dan First World Hotel.
Penunjuk arah


Penunjuk arah yang banyak tersebar

 Malam harinya kami langsung mengunjungi Resort World Genting. Di tempat ini terdapat arena permainan yang terbagi menjadi Outdoor Theme Park dan Indoor Theme Park.  saat itu arena Outdoor Theme Park untuk sementara sedang di tutup dikarenakan perbaikan. Suasana Indoor Theme Park ramai dengan pengunjung yang ingin menikmati berbagai wahana yang tersedia.  Masuk kesini mengingatkan kita akan studio Trans Bandung atau Makasar walau jauh lebih menarik. Kami mendapatkan tiket gratis sebagai bonus menginap di hotel Theme Park namun sayangnya tidak sempat digunakan karena sesaknya pengunjung hingga berakibat panjangnya antrian.  Harga tiket masuk di tiap wahana berbeda dan bisa dibeli di loket yang terdapat di tengah arena permainan. Pengunjung yang tidak ingin menghabiskan waktu dengan naik wahana bisa menikmati arena es di Snow World atau Casino.  Disini juga terdapat pijat refleksi hingga salon kecantikan bagi yang ingin membuat rileks tubuh.

Keramaian di Indoor Theme Park
Indoor Theme Park
Indoor Theme Park
Casino
Jejeran toko branded
Pusat Rekleksi
Daftar jenis permainan
salah satu wahana

 Malam itu di panggung utama sedang berlangsung Genting Rewards Carnival, Saranghaeyo yaitu festival dance untuk pecinta Kpop. Ternyata budaya korea tidak hanya mewabah di Indonesia saja. Banyak pengunjung yang berkerumun di depan panggung untuk melihat atraksi tarian diiringi lagu boyband atau girlband asal korea yang penuh semangat. Di salah satu sudut tampak bangunan khas negara Korea yang bisa di gunakan sebagai latar untuk berfoto. 

Panggung Utama

Pernak pernik Korea
Latar untuk berfoto


Latar untuk berfoto

 Selain panggung utama beserta acara yang menarik tiap minggunya dalam Indoor Theme Park juga terdapat jejeran toko souvenir, counter handphone, toko yang menjual barang – barang branded hingga food court yang menyediakan berbagai makanan dari berbagai negara. Harga souvenir disini lebih mahal dibandingkan jika kita membelinya di mall besar atau di pasar central market. 

Mall
Food Court
Food Court

Food Court
 

1 komentar :

  1. Mantaaapppp ....kapan-kapan ajak gue kemari yaa... hihihi, mentang2 udah punya paspor getooh ^_^

    BalasHapus