Minggu, 22 September 2013

SINGKONG VS BURGER

Rabu, 01 Juni 2011

 

Kebayang nggak punya pacar yang tampangnya mirip Justin Bieber, jago main basket, jago karate dan pintar main gitar ternyata seorang singkong maniak. Andre, pacarku, cowok keturunan Jawa - Australia ini memang aneh. Ia amat terobsesi dengan segala jenis makanan yang terbuat dari singkong. Keripik singkong, combro, misro, getuk bahkan singkong goreng ala kaki lima adalah makanan favoritnya. Kemanapun pergi tak sekalipun ketinggalan salah satu jenis makanan diatas. Awalnya aku berusaha mengerti tapi lama – kelamaan hobinya yang aneh itu membuatku kesal. Masa sih makan di fast food terkenal harus membawa gorengan. Mau ditaruh kemana wajahku pada orang sekitar melihat aku asyik makan burger sedang ia makan singkong goreng.
“ Mau Cha?” tanya Andre menawariku sekantung keripik singkong saat kami pulang bareng.
Aku menggeleng keras.
“ Bosen!” jawabku ketus.
“ Ini beda lagi rasanya dari yang kemarin. Sekarang rasa sapi panggang” terangnya berusaha membujukku.
“ Nggak ah!” tolakku
“ Nih, cobain deh ! ujarnya seraya menyuapiku beberapa potong keripik singkong kutepis tangannya dengan kasar. Ia terperanjak kaget.
“ Kamu kenapa sih, Cha?” tanyanya heran
“ Kalo aku bilang nggak mau ya nggak mau !” ujarku dengan nada tinggi.
“ Iya, tapi jangan kasar gitu dong ! aku khan cuma bercanda “ sentaknya dengan nada yang sama tingginya denganku.
“ Bercanda kamu berlebihan !” geramku.
“ Kamu aja yang kelewat sensi” ujarnya tidak mau kalah.
“ Kamu yang kelewatan!” balasku
“ Kamu !”
“ Kamu !”
“ Udah turunin aku disini!” jeritku tidak tahan dengan adu teriak nggak jelas.
“ Ya udah!” jawabnya keras sambil mengerem mobilnya mendadak dan membuka kunci pintu otomotis seolah mempersilahkanku turun. Dengan kesal aku turun beberapa detik kemudian ia pergi meninggalkanku sendirian. Wajahku memanas air mata membendung di pelupuk mata. Kutahan agar tidak runtuh karena malu menangis di tengah jalan. Andre benar – benar tega padaku.
“ Dasar singkong sialan !” jeritku kesal sambil menendang batu yang ada di depanku dengan sekuat tenaga.
***
“ Ya, ampun jadi lo berantem ama Andre cuma gara – gara singkong?” tanya Reina heran.
Aku mengangguk kesal.
“ Gue sebel, capek juga ribut ama hal gak penting kaya gini “ keluhku.
Reina terbahak
“ Gue juga heran, pasangan lain ribut gara – gara cemburu ini karena singkong” ujarnya geli.
Aku cemberut.
“ Ya udah dari pada bete kita makan burger d’bons yuk! Lo kan paling suka makan disitu” ajaknya berusaha menghiburku.
Hingga malam hari tak sedetikpun hpku berbunyi. Kutunggu sms atau telepon dari Andre tidak juga ada. Ia benar – benar kelewatan padahal selama ini aku selalu toleran dengan hobinya itu. Jadi nggak salah khan jka aku juga minta ia toleran dengan hal yang kusuka. Hingga aku tertidur dengan hp ditangan Andre tak juga berusaha menghubungiku.
Ini hari kedua tak ada kontak dengan Andre. Tadi siang aku mengalah dengan menemuinya di kelas. Ia bahkan tidak menyapaku padahal semua temannya sepertinya mengerti jika kedatanganku mencarinya. Kalau saja aku tidak menyabarkan diri mungkin tadi sudah ribut lagi melihatnya cuek. Sebenarnya apa sih maunya ? jika masalah kemarin itu di jadikanya alasan untuk menjauhiku bilang saja terus terang tidak usah bersikap seperti ini. Ku ambil hp lalu mengetik pesan untuknya.
To : Andre
Klo km sengaja bkin mslh kemarin sbg alasan wat qt putus, ngomng aja terus trang
Message sent
Beep … beep … kubuka hpku balasan dari Andre
To : Icha
Siapa yg mau putus?
Message sent
Beep … Beep
To : Andre
Kamu !
Message sent
Beep … beep
To : Icha
Kamu kali !
Message sent
Gak sopan ! ku banting hp ke tempat tidur. Andre tuh emang gak pernah mau ngalah. Lewat smspun bawaanya ngajak berantem. Mungkin sebenarnya hubungan ini gak bisa diteruskan lagi. Aku capek ribut terus dengannya.
***
“ Aku mau putus dari Andre, Ren!” ujarku pada Reina yang sedang main komputer dikamarku.
“ Hah, putus ? yang bener aja, Cha ! masa gara – gara masalah sepele kalian mesti putus, emang gak bisa diomongin lagi “ ujar Reina gusar.
“ Gue udah berusaha baik, tapi sikap Andre makin nyebelin”
“ Coba deh lo jangan sms ngomong langsung aja, suruh Andre kesini” ujar Reina berusaha membujukku untuk bersikap tenang, ia memberikan Hpku agar menelpon Andre. Sejenak aku ragu, tapi mungkin benar ucapan Reina jika di bicarain baik – baik mungkin hubunganku bisa diselamatkan. Kupencet nomer Andre dan kaget saat yang menjawab bukan suaranya.
“ Halo, bisa bicara dengan Andre?” tanyaku ragu takut salah memencet nomer.
“ Hm, Andre ya !” ujar suara renyah seorang cewek dari seberang sana.
“ Ini nomer Andre khan?” tanyaku dengan hati berdebar.
“ Iya, tapi Andrenya lagi …”
Belum sempat suara itu melanjutkan kalimatnya terdengar suara Andre dibelakang “ siapa yang?”.
Aku buru – buru menutup teleponku. “Yang” Andre memanggil “yang” pada cewek itu. Aku meraba dadaku yang berdegup kencang. Selama kami pacaran tidak pernah sekalipun Andre memanggilku dengan mesra seperti itu. Apa itu pacar barunya? Apa itu sebabnya ia cuek padaku dua hari ini? apa itu yang membuatnya mencari gara – gara dengan memakai keripik singkong agar aku marah dan minta putus dengannya? Sejuta pertanyaan berkumpul jadi satu dibenakku. Melihatku terdiam dengan wajah pucat Reina menepuk pipiku. Aku menarik nafas mengatur sakit yang muncul di dada. Saking sakitnya tanpa terasa air mata mengucur deras dari kedua mataku.

Bersambung .....

Dimuat di Majalah Teen 2011

Tidak ada komentar :

Posting Komentar